- G-Resources
VIVA.co.id - PT Aneka Tambang Tbk menyebut rencana perusahaan dalam membangun pabrik pemurnian atau smelter grade alumina (SGA) di Mempawah, Kalimantan Barat, masih belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
Direktur Utama Antam yang baru, Tedy Badrujaman, menjelaskan rencana tersebut menuai kendala lantaran permasalahan lahan dan izin usaha.
"Untuk yang di Mempawah masih bermasalah untuk mendapatkan tanah, keliatan baru setengah," ujarnya, di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa 31 Maret 2015.
Selain itu, lanjutnya, perusahaan juga masih harus mencari partner bisnis mengingat besarnya nilai investasi yang harus ditanggung.
"Mempawah perlu cari partner," tuturnya.
Sebagai informasi, pada 2010 perseroan telah menandatangani kerja sama pembangunan smelter dengan perusahaan asal Tiongkok, Hangzou Jinjiang Group (HJG) dengan nilai kerja sama hingga US$1 milar atau Rp10 triliun (kurs Rp10.000/US$).
Namun, pada tahun 2011 perusahaan asal Tiongkok tersebut menyatakan tak lagi berminat dengan proyek itu.
Antam sendiri tidak mungkin mengerjakan proyek tersebut sendiri lantaran tidak memiliki teknologi di bidang pengolahan alumina.
Baru pada tahun lalu, lewat arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat itu dijabat oleh Dahlan Iskan, perseroan difasilitasi untuk bermitra dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Namun, hal itu juga belum terealisasi.
Kemudian, Teddy menambahkan, masalah lain yang dihadapi adalah izin usaha penambgangan yang hingga saat ini belum juga keluar.
"IUP (izin usaha pertambangan) masih ada permasalahan lokasi," ujarnya.
Sebelumnya ditargetkan pabrik ini dapat mulai dibangun pada 2014 dengan masa pembangunan tiga tahun dan dapat beroperasi pada akhir 2016.
Pabrik SGA Mempawah yang terletak di Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat sedianya bakal memproduksi alumina dengan kapasitas sebesar 1 juta metrik ton per tahun dari mengolahan 4 juta metrik ton bijih bauksit. (ren)
![vivamore="Baca Juga :"]
Sinyal The Fed Bikin Harga Emas Naik
Emas antam naik Rp1.000.
