- REUTERS/Yuya Shino
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo berkesempatan membuka secara resmi acara Inacraft 2015 yang ke-17, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu 8 April 2015.
Presiden berkisah, saat masih menekuni dunia usaha, dia pernah antre, bahkan berdesak-desakan untuk ikut Inacraft. "Sudah 17 tahun Inacraft ini dijalankan. Saya tidak ingat, berapa kali saya ikut. Saya pernah ikut loh, dua, tiga, atau empat kali, pada saat awal-awal dulu," cerita Presiden Jokowi.
Dulu, kata Presiden, untuk ikut Incraft tidaklah mudah. Jokowi, bahkan harus berdesak-desakan untuk ikut acara yang menurutnya paling bergengsi di Indonesia ini.
"Saya ingat dulu waktu pertama, kedua, ketiga, keempat, mau masuk saja sulit, melihat saja sulit, berdesak-desakan. Mau ikut pameran nyari stan itu ngantre," kata Presiden.
Dia mengatakan, pasar Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar, sudah sangat baik. Karena kualitas barang Indonesia, terutama kerajinan, sangat bagus.
Presiden mengatakan, produk-produk Indonesia harus memiliki inovasi yang terus dikembangkan. Baik dari segi desain, warna, yang disesuaikan dengan selera pasar.
Kalau mau menyasar pasar Eropa, Presiden mengatakan harus berani mengambil desainer Eropa. Sebab, mereka yang paham dengan selera pasar.
Terkait hal ini, Presiden Jokowi berkisah, saat dia ikut pameran di luar negeri. "Saya ingat dulu waktu pameran di luar, saya tunggu sendiri. Barangnya bagus, yang masuk kok nggak banyak. Ternyata, karena ditunggui sendiri, mungkin karena postur saya tidak meyakinkan," kenang Presiden Jokowi.
"Begitu saya bayar (orang) untuk menunggu, yang datang banyak. Nggak apa-apa kan kita bayar, gaji mereka, yang penting barang ini laku," kata Presiden.
Inacraft merupakan pameran kerajinan terbesar di Indonesia, dan diikuti oleh kurang lebih 1.450 peserta. Mereka adalah perajin, produsen, dan pengusaha kerajinan tangan dari berbagai daerah di Indonesia.
Jumlah stan yang dibangun, lebih dari 1.300 yang mencakup area pameran seluas 25.070 meter persegi. (asp)
![vivamore="Baca Juga :"]
Jokowi: Tax Amnesty Jadi Jawaban Merebut Dana Investasi
Deklasi harta atau aset 1.294 peserta dengan akumulasi Rp9,95 triliun.
