Sumber :
- Youtube
VIVA.co.id
- Kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) pada awal bulan ini menyebarkan informasi lowongan pekerjaan di dunia maya bagi para pengikutnya. Total terdapat 10 lowongan pekerjaan yang diiklankan oleh seorang anggota ISIS bernama Abu Sa-eed Al-Britani.
Dikutip dari laman
metro.co.uk
Minggu, 12 April 2015, 10 pekerjaan yang ditawarkan tidak mengharuskan para pelamarnya untuk berada di garda terdepan dan berperang. Tiga di antara 10 pekerjaan yang ditawarkan antara lain instruktur kebugaran, peracik bom dan staf media.
Menurut Al-Britani relawan staf media dibutuhkan sebagai cara untuk mendoktrin anak-anak yang berada di wilayah yang tengah dikuasai ISIS. ISIS, lanjut Al-Britani, membutuhkan dukungan dari publik melalui media untuk melawan propaganda negatif yang kerap diberitakan oleh media negara-negara barat.
Sebelumnya, program propaganda ISIS juga telah terlihat dalam video yang mereka rekam entah itu eksekusi sandera yang dilakukan algojo Jihadi John maupun publikasi media internal bernama majalah Dabiq.
Sementara, untuk lowongan pekerjaan sebagai relawan di departemen pembuatan bom, akan dibebankan tanggung jawab tidak saja sebagai peracik, tetapi juga bersedia menjadi pengantin bom bunuh diri. Al-Britani menjelaskan pos sebagai peracik bom merupakan pekerjaan yang indah dan akan diberikan imbalan yang besar.
Baca Juga :
Ketakutan Paris Hilton Jadi Target ISIS
Baca Juga :
Dokumen Rahasia ISIS Bocor ke Publik
"Beberapa saudara kami diberikan ekstra berkah sehingga butuh pembakaran lemak. Sementara, untuk pelatihan di kamp juga akan diajarkan bergulat, menyerang dengan menggunakan pisau, dan taktik pertahanan," imbuh Al-Britani.
ISIS juga membuka lowongan pekerjaan untuk penjaga di titik perbatasan, dokter, koki, guru sekolah dan polisi Islam. Polisi Islam inilah yang diberikan izin untuk mengeksekusi sandera.
Al-Britani diyakini berusia di akhir 20 tahunan dan pernah tampil dalam salah satu video propaganda ISIS. Saat itu dia mengatakan, jika negara barat bersikeras untuk mengirim pasukan darat, maka ISIS akan mengirimkan balik pasukan itu dalam dengan peti matinya.
Dia juga menyerukan kepada warga Muslim untuk melakukan serangan di negara asal mereka dan menciptakan teror di sana.
Sebelum bergabung bersama ISIS, dia pernah bekerja menjadi penjaga keamanan di supermarket Morrisons. Al-Britani diketahui berangkat ke Suriah pada tahun 2014 lalu.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Beberapa saudara kami diberikan ekstra berkah sehingga butuh pembakaran lemak. Sementara, untuk pelatihan di kamp juga akan diajarkan bergulat, menyerang dengan menggunakan pisau, dan taktik pertahanan," imbuh Al-Britani.