Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Beberapa saat jelang tengah malam di Atlantika Utara, pada 14 April 1912, RMS Titanic yang mengangkut 2.200 penumpang dan kru, gagal menghindari tabrakan dengan gunung es lalu tenggelam.
Dikutip dari laman History , tragedi terjadi empat hari setelah RMS Titanic meluncur dari Southampton, Inggris, menyandang status sebagai kapal pesiar terbesar dan termewah yang pernah dibuat.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Dikutip dari laman History , tragedi terjadi empat hari setelah RMS Titanic meluncur dari Southampton, Inggris, menyandang status sebagai kapal pesiar terbesar dan termewah yang pernah dibuat.
Titanic didesain oleh pembuat kapal Irlandia, William Pirrie, memiliki panjang hampir 270 meter. Kapal yang terbagi menjadi 16 kompartemen itu, sempat diklaim tidak dapat tenggelam.
Setelah berhenti di Cherbourg, Prancis, dan Queenstown, Irlandia, untuk mengangkut sebagian penumpang, kapal itu melakukan perjalanan dengan kecepatan penuh ke New York City melalui Samudra Atlantik.
Hanya beberapa saat jelang tengah malam, pada 14 April, gunung es menjelma menjadi kekuatan alam yang menghancurkan klaim manusia. Tabrakan membuat Titanic tenggelam pada 15 April 1912, sekitar pukul 02.20 pagi.
Kurangnya kapal penyelamat dan buruknya prosedur penyelamatan, lebih dari 1.500 orang tewas karena dinginnya perairan di Atlantik Utara. Sebagian besar dari 700 orang yang selamat adalah wanita dan anak-anak.
Tenggelamnya Titanic merupakan tragedi, namun membawa dampak positif mendesak perbaikan regulasi keamanan, sekaligus menyadarkan tentang keterbatasan manusia.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Titanic didesain oleh pembuat kapal Irlandia, William Pirrie, memiliki panjang hampir 270 meter. Kapal yang terbagi menjadi 16 kompartemen itu, sempat diklaim tidak dapat tenggelam.
