APJII: Internet di Indonesia Timur Bisa Dongkrak PDB

ilustrasi broadband internet
Sumber :
  • itpro.co,uk
VIVA.co.id
Daftar Tiga Desa Jadi Percobaan Internet Terpadu
- Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Semuel Abrijani Pengerapan, mengungkapkan Indonesia bagian timur lebih membutuhkan jaringan internet, seperti broadband (pita lebar), dibandingkan Indonesia di bagian barat.

2020, Tiga Miliar Orang di Bumi Terancam Masih Offline

Secara total, pengguna internet di wilayah Indonesia timur rendah memang rendah Namun dilihat dari penetrasi internetnya, ternyata paling tinggi. Dipaparkannya, Sulawesi memiliki penetrasi internet paling tinggi dengan 39 persen, disusul dibelakangnya Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua dengan 35 persen, Pulau Jawa dan Bali 35 persen, Sumatera 34 persen, dan Kalimantan 28 persen.
Ini Pemenang Tender Proyek Palapa Ring


"Ini artinya demand (permintaan) di wilayah Indonesia timur sangat besar. Bahkan bersaing dengan Pulau Jawa dan Bali. Dalam hal ini, Sulawesi termasuk bagian Indonesia timur," kata Sammy, panggilan akrab Semuel, di wilayah SCBD, Jakarta, Senin, 13 April 2015.


Dijelaskan, Sammy, para pengguna internet ini mayoritas menggunakan telepon seluler untuk berselancar di dunia internet. Rata-rata hampir 35,3 persen pengguna mengakses internet selama satu jam per harinya.


"Dilihat lebih jauh lagi, ternyata pengguna internet di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Papua adalah paling banyak mengakses internet selama satu jam dibandingkan wilayah lainnya," jelas Sammy.


Kemudian, ia mengemukakan, orang indonesia banyak menggunakan internet untuk keperluan mengakses sarana sosial atau komunikasi (72 persen), sumber informasi (65 persen), dan mencari tahu tren perkembangan jaman (51 persen).


"Dalam ketiga itu dipraktikkan melalui empat kegiatan utama, yaitu menggunakan jejaring sosial (87 persen), mencari informasi (69 persen), instant messaging (60 persen), dan mencari berita terbaru (60 persen)," tuturnya.


Sammy mengatakan, dengan kehadiran jaringan kabel serat optik di Indonesia timur akan berdampak pada penyebaran penetrasi internet di Tanah air.


"Penyebaran penetrasi internet itu dipengaruhi oleh dua faktor, yakni daya beli masyarakat dan juga kesiapan jaringan atau infrastruktur. Jadi, kalau kedua itu sudah terpenuhi, penyebaran penetrasi pun akan lebih cepat," ucap dia.


Bahkan, Sammy mengungkapkan kalau infrastruktur di wilayah timur sudah tersedia maka akan berdampak pada bisnis di kawasan tersebut.


"Saya yakin, sektor usaha dan industri lain akan berbondong-bondong berinvestasi di Indonesia timur, yang pada ujungnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kalau sudah demikian, apa yang disampaikan Bank Dunia dalam penelitiannya belum lama ini, bahwa penetrasi broadband sebesar 10 persen akan meningkatkan PDB sebesar 1,38 persen, itu akan terealisasi," paparnya.


Survei APJII yang dikelola Pusat Kajian Komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia (Puskakom UI). Dijelaskan pada survei tersebut, pengguna internet Indonesia mencapai 88,1 juta pengguna di tahun 2014. Bila dipecah per wilayahnya, pengguna internet di Pulau Jawa dan Bali masih mendominasi dengan jumlah 52 juta, sementara wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua hanya 5,9 juta pengguna.![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya