Menkeu Ungkap Kelemahan Perbankan Syariah

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id - Berdasarkan beberapa studi keuangan internasional, perbankan syariah paling tahan krisis ekonomi global, dibanding bank konvensional. Mengapa?

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Selasa 14 april 2015, mengungkapkan bahwa ketahanan bank syariah akan krisis, karena kinerjanya lebih konservatif ketimbang bank konvensional dan lebih memegang kuat prinsip kehati-hatian.

"Asalannya, karena bank konvenstional banyak bermain di area derivatif yang banyak aksi spekulatif," ujar Bambang, di kantornya.

Namun, dia mengatakan, lebih tahan krisis, bukan berarti menjadi yang terbaik. Sebab, daya tahan tersebut harusnya bisa dimaksimalkan untuk mendorong perekonomian suatu negara.

"Di Indonesia, porsi perbankan syariah baru lima persen dari total keuangan perbankan," tambahnya.

Dibanding model konvensional, bank syariah memiliki risiko keuangan yang lebih kecil. Tetapi, ada satu risiko yang sangat membahayakan perkembangan perbankan syariah di masa depan.

Yaitu, risiko buruknya manajemen (risk management) pengelola bank syariah itu. Di Indonesia, risiko itu yang sering membuat bangkrut bank model itu. "Bank syariah tidak berisiko, kecuali ada risk management," ungkapnya.

Karena itu, menurutnya, kunci kesuksesan bank syariah adalah manajemen yang baik, sehingga pengelolaannya bisa maksimal.

"Maka dalam konteks menjaga stabilitas keuangan syariah, manajamen dan tata kelola harus dijaga sebaik-baiknya. Jangan ada kesalahan," tegasnya. (asp)

BEI Akan Gelar Festival Pasar Modal Syariah 2016



![vivamore="Baca Juga :"]

Perbankan Syariah Diminta Biayai Proyek Infrastruktur
[/vivamore]
Investasi Saham Syariah Terus Meningkat
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Sofyan Djalil.

Pertumbuhan Keuangan Syariah RI Kalah dari Malaysia

“Pemerintah kita baru mulai sekarang memberikan perhatian yang serius"

img_title
VIVA.co.id
6 April 2016