- VIVAnews/ Muhamad Solihin
"Pada Maret 2015, surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan meningkat dibandingkan pencapaian surplus pada bulan sebelumnya, terutama ditopang oleh surplus neraca non migas," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, dalam konferensi pers di BI, Jakarta, Selasa 14 April 2015.
Tirta mengatakan, pada periode Januari-Maret 2015, diperkirakan defisit neraca migas akan turun. Hal ini, disebabkan oleh reformasi subsidi yang ditempuh pemerintah.
Bank Indonesia pun meyakini surplus neraca perdagangan pada Januari-Maret 2015 ini sesuai dengan perkiraan defisit transaksi berjalan triwulan I-2015, yang akan lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV-2014.
Namun, dia enggan menyebutkan angkanya. "Tunggu pengumuman (BPS)," kata dia.
Selain itu, Tirta melanjutkan bahwa hingga Maret 2015, secara akumulatif, portofolio asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai US$3,5 miliar, meskipun aliran modal asing yang masuk, tertekan oleh ketidakpastian di pasar keuangan global.
"Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa pada akhir Maret 2015, tercatat sebesar US$111,6 miliar, atau setara dengan 6,9 impor, atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," kata dia.
[/vivamore]
(ren)
