17-4-1961: Invasi Teluk Babi

Invasi Teluk Babi
Sumber :
  • Wikipedia
VIVA.co.id
Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"
- Pada 54 tahun yang lalu, invasi Teluk Babi dimulai dengan pendaratan kelompok pemberontak Kuba, yang dilatih dan didanai oleh badan intelijen AS CIA. Aksi mereka ini untuk menggulingkan pemerintahan komunis Fidel Castro.

Mekanisme Sidang Sengketa Pileg 2024, MK Bagi 3 Panel Hakim

Serangan berakhir dengan kegagalan. Dilansir dari laman
Waketum Nasdem Ahmad Ali Temui Prabowo Minta Dukungan Maju Pilgub Sulteng
History , Fidel Castro memicu kekhawatiran Amerika Serikat (AS), sejak dia berkuasa di Kuba melalui revolusi pada Januari 1959.

Setelah berkuasa, Castro menyasar perusahaan-perusahaan dan kepentingan AS di Kuba, mengeluarkan banyak retorika anti-AS, serta langkahnya membina hubungan dekat dengan Uni Soviet.


Para pejabat AS kemudian menetapkan Castro sebagai ancaman bagi kepentingan AS. Presiden Dwight D Eisenhower pada Maret 1960, memerintahkan CIA untuk melatih dan mempersenjatai imigran Kuba.


John F Kennedy melanjutkan program itu saat menjabat presiden, pada 1961. Banyak penasihat militernya meragukan keberhasilan, atas serangan yang dilakukan dengan sekelompok pemberontak bersenjata ringan.


Namun Kennedy tetap memutuskan untuk mengirimnya. Sekitar 1.200 orang dikirim  pada 17 April 1961, mendarat di pantai Teluk Babi. Serangan itu sudah diperhitungkan bakal gagal oleh AS.


Harapan AS dengan mengorbankan ribuan nyawa itu, adalah pemicu bagi rakyat Kuba untuk turut memberontak menggulingkan Castro. Mimpi muluk AS itu tidak pernah terjadi hingga saat ini.


Serangan dengan mudah dihadapi oleh militer pemerintah Kuba. Angkatan Udara Kuba menenggelamkan sebagian besar kapal-kapal pengangkut pemberontak, yang kemudian ditinggalkan oleh AS.




AS membatalkan rencana memberikan bantuan serangan udara. Lebih dari 100 penyerang tewas dan lebih dari 1.100 lainnya ditangkap. Kegagalan AS di Teluk Babi, semakin memperkukuh dukungan bagi Castro di Kuba.


Castro juga meminta bantuan militer dari Soviet, yang kemudian mengirimkan rudal-rudal pertahanan. Hingga ketika Soviet berniat memasok rudal nuklir di Kuba, yang memicu krisis rudal pada Oktober 1962.


Soviet membatalkan rencana konstruksi pangkalan rudal nuklirnya, setelah ketegangan dengan AS hampir mencapai puncaknya, membuka kemungkinan pecahnya perang nuklir.


Ratusan upaya pembunuhan terhadap Castro terus dilakukan AS, selama lebih dari lima dekade. Tidak ada yang berhasil, bahkan Castro semakin kokoh menjadi simbol perlawanan negara-negara di Amerika Latin terhadap AS.


Presiden AS Barack Obama membuat pengumuman mengejutkan pada 2014 lalu, ketika menyatakan tercapainya kesepakatan dengan Kuba, untuk menormalisasi hubungan kedua negara.


Obama telah menyampaikan rencananya menghapus Kuba, dari daftar negara sponsor terorisme. Proses normalisasi AS-Kuba saat ini masih mendapat tentangan dari sebagian anggota Kongres AS.


Walau begitu normalisasi diyakini sangat mungkin terwujud, mengingat banyaknya keuntungan yang didapat pengusaha AS, setelah tercapainya normalisasi hubungan dengan Kuba.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya