Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
- Agar bisa disebut sebagai negara maju, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 10 mendatang, rata-rata harus mencapai 8,5 persen per tahun. Kondisi tersebut yang terjadi pada China ketika menggenjot ekonominya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), Anwar Nasution, mengatakan, dengan target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen yang ditetapkan Presiden Joko WIdodo (Jokowi). Sulit bagi Indonesia menjadi negara maju.
Baca Juga :
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
"Bahkan, bagaimana Indonesia bisa keluar dari middle income trap? Paling tidak butuh pertumbuhan 8,5 persen selama 10 tahun terus-menerus," ungkap Anwar di Jakarta, Kamis 16 April 2015.
Meskipun belum masuk kategori negara maju, menurut Anwar, ekonomi China saat ini telah disegani di dunia internasional. Padahal, beberapa puluh tahun lalu, keadaan ekonomi China tak berbeda jauh dengan Indonesia, bahkan sempat lebih rendah.
"Karena pertumbuhan ekonominya terus membaik, bahkan selama 13 tahun pertumbuhan ekonominya double digit," tuturnya.
Dia mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan pemerintah untuk menjadi negara maju, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Selain itu, pelaku usaha dalam negeri harus bisa didorong perkembangannya.
Kondisi itu, dapat menumbuhkan lapangan pekerjaan baru dan akhirnya kesejahteraan masyarakat meningkat.
"Kami lihat pemerintahan belum ada strategi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas ekonomi domestik di dunia internasional. Mereka (pemerintah) hanya pidato-pidato saja, perbaikan izin usaha sama saja, belum kelihatan," ungkapnya. (art)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Meskipun belum masuk kategori negara maju, menurut Anwar, ekonomi China saat ini telah disegani di dunia internasional. Padahal, beberapa puluh tahun lalu, keadaan ekonomi China tak berbeda jauh dengan Indonesia, bahkan sempat lebih rendah.