Ini yang Bikin Pendapatan VIVA Tumbuh 34,5 Persen

Press Conferences 2014 FIFA World Cup Brazil
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Sepanjang 2014, PT Visi Media Asia Tbk (berkode saham VIVA) berhasil memanjakan konsumen dengan konten-konten unggulannya. Untuk itu, pendapatan kelompok media ini berhasil tumbuh 34,5 persen menjadi Rp2,25 triliun pada 2014.

Menurut survei Nielsen di 10 kota besar Indonesia, enam program talk show VIVA, berhasil masuk dalam daftar sepuluh program yang paling banyak ditonton di Indonesia.

Suguhi Konten Unggulan, VIVA Raup Banyak Konsumen

Program itu adalah Indonesia Lawyers Club sebagai nomor satu, disusul Negeri ½ Demokrasi, Meja Bundar, Gestur, Apa Kabar Indonesia Malam, Alfito, dan Apa Kabar Indonesia.

Program Breaking News tetap menjadi referensi utama bagi pemirsa dan bahkan berhasil meraih pangsa pemirsa tertinggi di antara 10 stasiun televisi free to air (FTA).

Masih menurut AGB Nielsen, tvOne sejak awal mendominasi segmen berita dan terus melanjutkan dominasinya dibandingkan stasiun televisi berita lainnya di Indonesia. Program-program yang menjadi pemimpin, yakni Prime Time News Program dengan total audien mencapai 2,2 juta dan Non Prime Time News Program #1 dengan total audiens 1,4 juta.

Empat serial drama VIVA yakni, Mahabharata, Abad Kejayaan, Jodha Akbar, dan Navya berhasil masuk dalam daftar sepuluh serial drama yang paling populer di Indonesia. Acara Pesbukers juga mampu meraih penghargaan Panasonic Gobel Awards sebagai program Komedi Terfavorit untuk tiga tahun berturut-turut.

Sementara itu, acara Super Deal sukses mendapatkan rating tertinggi untuk genre kuis entertainmen. Untuk genre animasi, VIVA sukses menjadi nomor satu di time slot 13.00-16.00 WIB dengan target pemirsa anak-anak usia 5-9 tahun.

Portal berita on-line VIVA.co.id saat ini menjadi salah satu portal unggulan di Indonesia. Selama tahun buku 2014, menurut riset Effective Measures, rata-rata page view bulanan mencapai 111 juta.

“Program-program yang ditayangkan ANTV dan tvOne telah menempatkan bisnis VIVA di level atas industri televisi nasional dengan lebih dari 70 persen merupakan program in-house. Sekalipun tayangan Piala Dunia berakhir, rating kami tetap terjaga dan menjadi trend setter program TV di Indonesia,” tutur Anindya N. Bakrie, Presiden Direktur VIVA, Jumat 17 April 2015.

Strategi bisnis

Menghadapi kondisi industri yang sangat dinamis, VIVA akan konsisten menjalankan Strategi Tiga Pilar yang selama ini telah terbukti mampu mempertahankan peningkatan kinerja perseroan. Strategi ini mencakup micro-targeting, low cost high impact dan innovative customer experience (content distribution strategy).

Pilar pertama adalah pendekatan micro-targeting. VIVA berhasil menaikkan TV rating dan pangsa pemirsa untuk program-program secara signifikan dan berkelanjutan. ANTV, yang telah naik menjadi tier 1 TV FTA pada Juni 2014, tetap fokus pada segmen keluarga, anak-anak, dan hiburan, dengan target pemirsa dari kelas sosio-ekonomi ABCD 5+ tahun.

tvOne berhasil mempertahankan strategi pasarnya untuk pria 15 tahun ke atas, dari kelas sosio-ekonomi ABC1. Strategi ini membedakan dengan jelas segmen pasar yang menjadi target masing-masing TV (ANTV dan tvOne).

Pilar kedua adalah Low Cost High Impact Production. Strategi ini mengharuskan perseroan untuk dapat memproduksi konten yang berkualitas secara in-house. Pilar ketiga adalah Innovative Customer Experience atau Content Distribution Strategy.

Dengan perkembangan teknologi, konsumen akan menyaksikan konten pilihannya dan mendapatkan informasi melalui jalur multiplatform. Jalur ini meliputi tv, laptop, telpon genggam, atau mobile device (perangkat bergerak) lainnya. (asp)

Sususan Baru Komisaris dan Direksi VIVA
Anindya Bakrie.

Semester 1 Tahun 2016, VIVA Raih Pendapatan Rp1,2 Triliun

Pendapatan itu tumbuh 9,6 persen.

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2016