VIVA.coid - Memiliki kegemaran dalam mengoleksi vinyl dapat berlanjut menjadi sebuah profesi yang kini banyak dipuja kaum muda, disc jockey alias DJ, sang komandan pesta di balik meja putar.
Pengalaman tersebut dialami, Ricky Chattaway, DJ berdarah blasteran Aceh-Australia.
Bahkan, Ricky pernah menjadi DJ gratisan, alias bekerja tanpa dibayar. “Pertama kali gue pernah nge-DJ nggak dibayar, cari pengalaman main aja sudah senang,” katanya.
Pria kelahiran 1985 itu meniti karir di dunia DJ dari nol, dari membuat acara sendiri, main tanpa dibayar hingga kini melanglang buana sampai ke Negeri Jiran, Malaysia.
Dia mengaku aliran musiknya lebih ke gaya progresif dan elektronik. “Aliran gue sih house music, lalu ada progresif, dan elektro. Kalau didalemin yang paling nge-soul itu ya house,” tambahnya.
Pria yang sudah 8 tahun bergelut di dunia DJ itu lebih senang jika mengisi acara di kelab malam eksklusif seperti X2, Vertigo dan Fable.
Tapi, ada sisi lain yang tidak ingin dirambah Ricky. Dunia malam yang dipenuhi gadis cantik bertubuh seksi dalam busana minim tidak membuatnya tergoda. Ricky mengaku tidak jarang diajak berkencan semalam. Tapi, dia kerap menolak.
“Kalau sampai tidur bareng sih nggak,” ujarnya.
