Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Perdagangan minyak mentah di kawasan Asia, Senin, 20 April 2015 naik. Kebijakan moneter bank sentral China yang memangkas Rasio Cadangan Wajib untuk topang perlambatan ekonomi, memengaruhi aksi beli para investor.
Minyak mentah Amerika Serikat (AS) atau West Texas Intermediate (WTI), siang ini di Asia, diperdagangkan pada level US$56,38 per barel. Harga itu naik 64 sen dibanding penutupan perdagangan pada Jumat, 17 April 2015 di New York.
Minyak mentah Amerika Serikat (AS) atau West Texas Intermediate (WTI), siang ini di Asia, diperdagangkan pada level US$56,38 per barel. Harga itu naik 64 sen dibanding penutupan perdagangan pada Jumat, 17 April 2015 di New York.
Baca Juga :
OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
Demikian halnya dengan harga minyak mentah jenis Brent. Aksi beli investor mendongkrak Brent ke level US$64,13 per barel atau naik 68 sen.
"Aksi beli investor didasari prediksi akan adanya peningkatan permintaan energi oleh China, setelah bank sentral memangkas Rasio Cadangan Wajib," ujar Tsuyoshi Ueno, ekonom senior di NLI Research Institute, dikutip
RIM Intelligence
.
Sementara itu, perdagangan saham di indeks Nikkei berhasil menaguk keuntungan 14 poin ke level 19.667. Sedangkan nilai tukar mata uang Jepang, yen ditetapkan 118,96 per dolar AS.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Demikian halnya dengan harga minyak mentah jenis Brent. Aksi beli investor mendongkrak Brent ke level US$64,13 per barel atau naik 68 sen.