Trisula Internasional Siapkan Belanja Modal Rp15 Miliar

Ilustrasi jas pria
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Akuisisi Perusahaan Lokal, Trisula Anggarkan Rp50 Miliar
- Direktur Utama PT Trisula Internasional Tbk (berkode saham TRIS), Lisa Tjahjadi, mengatakan, perseroan mengalokasikan belanja modal atau (capital expenditure/capex) sebesar Rp10-15 miliar pada tahun ini. Dana tersebut berasal dari pinjaman bank.

"Capex tahun ini sekitar Rp10-15 miliar, dari pinjaman bank," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin 20 April 2015.

Laba Usaha Turun 17,2%, Trisula Bagikan Dividen Rp10 Miliar

Namun, Lisa belum bisa menjelaskan secara rinci berapa besarnya angka penjualan yang akan diraih oleh perseroan pada tahun ini.

"Angka penjualan dan laba di tahun ini tumbuh mencapai double digit. Ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan didukung dengan strategi, seperti penguatan pasar domestik maupun internasional," kata dia.

Trisula International Anggarkan Belanja Modal US$1 Juta

Menurut Lisa, di pasar domestik, pihaknya kan memperkuat supply chain (manajemen rantai) dan pengembangan produk untuk mempertajam gross profit ratio (rasio laba kotor), peningkatan distribusi dan customer service serta efisiensi biaya operasional," tuturnya.

Lisa mengungkapkan, pada pasar internasional, perseroan melanjutkan konsentrasi bisnisnya dalam ekspor seragam (corporate wear).

"Strategi bisnis untuk tahun 2015, trisula juga akan fokus pada pasar Asia dan USA yang berpeluang besar menghadirkan inovasi produk baru mengikuti tren pasar. Dan kita terus melakukan efisiensi biaya melalui sistem otomasi," jelasnya.

Selain itu, Lisa pun menyampaikan bahwa Mido Uniform Pte Ltd yang baru diakuisisi pada tahun 2014 juga menunjukkan prestasi kerja yang baik dengan berhasilnya mendesain dan memproduksi seragam cabin crew untuk anak perusahaan Singapore Airlines Group, yaitu Silk Air.

Sebagai informasi, untuk pasar lokal, perseroan masih didominasi di area Jabodetabek dengan total 178 titik penjualan. Sementara untuk pasar internasional, persentase penjualan masih didominasi ke negara Australia dengan porsi 24,67 persen, USA 20,42 persen, Jepang, 18,45 persen, Inggris 13,14 persen, Korea 7,83 persen, New Zealand 3,64 persen dan negara tujuan ekspor lainnya 11,85 persen. (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya