- iStock
VIVA.co.id - PT Trisula International Tbk (berkode emiten TRIS) berencana mengakuisisi dua perusahaan lokal sejenis dalam rangka melakukan perluasan bisnisnya.
Namun, saat ini, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp50 miliar untuk fokus pada satu perusahaan terlebih dahulu.
Direktur Utama Trisula International, Lisa Tjahjadi, Senin, 20 April 2015, mengatakan rencana tersebut diharapkan dapat selesai pada kuartal III-2016 mendatang.
"Investasi yang disiapkan ini belum disepakati bersama, tetapi perkiraannya ada di Rp50 miliar. Kita targetkan bisa selesai kuartal III tahun depan. Perusahaan itu memiliki distribusi nasional yang cukup besar. Kita fokus di satu perusahaan, yang lain belum masuk ke tahap serius," ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa hingga saat ini proses akuisisi perusahaan tersebut masih dalam tahap pembicaraan.
"Kita sedang ada tahap pembicaraan, tetapi belum final. Tapi kalau ini jadi, akan dilakukan tahun depan. Sektor tetap di retail, seiring pengembangan kita lebih mengarah distribusi network lebih besar lagi. Akuisisi masih due diligence (uji tuntas), ada satu yang sedang kita bicarakan," tuturnya.
Seperti diketahui pada berita sebelumnya, pada tahun ini perseroan menganggarkan dana belanja modal, atau capital expenditure (capex) berkisar antara Rp10 - 15 miliar.
"Capex untuk pengembangan pasar domestik. Untuk produk baru yang kita launch (luncurkan) Hallmark dan perkembangan titik lainnya untuk pengembangan saja. Dana untuk pengembangan awal Rp5-7 miliar, termasuk investasi awal produk. Kita juga gencar laksanakan advertising invesment. Jadi, capex keseluruhan Rp10-15 miliar," ujarnya.
Lebih lanjut, Lisa menuturkan, nantinya dana capex akan dianggarkan dari pinjaman perbankan.
"Pendanaan kita masih ada fasilitas pinjaman bank. DER (debt equity ratio) kita 1,6 kali, jadi pinjaman untuk kita itu masih cukup sehat dengan kondisi keuangan perusahaan," ujarnya.
Laba Usaha Turun 17,2%, Trisula Bagikan Dividen Rp10 Miliar
Tahun 2014, Trisula membukukan pendapatan sebesar Rp746,82 miliar.
