- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id - Presiden Direktur Alstom, Leslaw Kozaj, menyatakan bahwa pihaknya menyiapkan dukungan investasi pada proyek ketenagalistrikan 35 ribu megawatt di Indonesia, sebesar US$10-US$20 juta.
Selain itu, Alstom juga siap menyediakan pabrik boiler (ketel uap) bagi Independent Power Producer, atau pembangkit listrik swasta.
''Kita sangat tertarik dengan program energi Indonesia. Kita akan memikirkan kerja sama yang panjang, antara Alstom dan Indonesia, karena melihat Volume yang besar. Itu, yang membuat kami tertarik untuk berpartisipasi. Jadi, investasi kita tergantung volume, berada pada kisaran US$10-US$20 juta. Di situ, kita bisa investasi pada permesinan," ujar Leslaw, usai bertemu menteri perindustrian di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin 20 April 2015.
Di sisi lain, kata dia, Alstom pun siap membantu Indonesia dalam bidang Sumber Daya Manusia, mengembangkan koperasi, dan tetap berupaya bagaimana caranya supaya perusahaannya tetap bertahan di Indonesia dan terus bertransaksi.
Dia juga menjelaskan, Alstom sudah berinvestasi di Indonesia dan mempunyai pabrik boiler di Surabaya. Bahkan, produk boilernya itu dinyatakan sering diekspor ke Jerman dan Belanda.
''Kita sudah investasi di surabaya sekitar US$100 juta, tetapi sering ekspor ke luar negeri,'' tuturnya.
Sementara itu, dia juga mengklaim bahwa Alstom adalah perusahaan yang produktif, sehingga selama ini bisa menghasilkan energi yang cukup besar.
''Kalau jumlah energi yang diproduksi, kita biasanya bisa membuat sekitar 223 GW (gigawatt) per tahun. Jadi, Alstom ini khusus akan investasi untuk membuat peralatannya, atau mesinnya," ungkapnya.
Sebagai informasi, boiler merupakan sebuh peralatan yang digunakan untuk menghasilkan steam (uap) dalam berbagai keperluan. Salah satunya adalah untuk pembangkit listrik.
''Yang nantinya bisa digunakan untuk penggerak turbin," tambah Leslaw. (asp)