Algoritma Baru Google Search Ancam Bisnis Perusahaan?

Google Search
Sumber :
VIVA.co.id
Kata Google Soal Hapus Palestina dari Maps
- Jika trafik pada sebuah website tiba-tiba menurun drastis, bisa jadi hal itu karena kiamat situs yang sedang diciptakan Google. Algoritma baru yang akan diterapkan Google di mesin pencariannya disebut sebagian orang sebagai 'Mobilegeddon' (mobile armageddon).

Brutal, Manajer Google Diperkosa Lalu Dibunuh

Perusahaan terbesar di ranah online itu mulai menggunakan algoritma baru yang diklaim akan lebih mobile-friendly. Artinya, semua orang yang menggunakan Google Search di smartphone mereka tidak akan lagi bisa menemukan situs favorit di urutan paling atas. Google akan mengeliminasi situs-situs yang dianggap tidak update dan meletakkannya di ranking paling bawah. Ini artinya, ancaman bagi para pebisnis yang mengandalkan situs online.
Riwayat Blunder Google, Hapus Palestina Sampai Area India


"Kami hanya ingin menghadirkan pengalaman mengakses mesin pencarian yang cepat dan mudah dinavigasi di ponsel. Kami ingin konsumen menemukan konten yang tidak hanya relevan tapi juga kekinian, mudah dibaca dan gampang diinteraksi di dalam layar ponsel yang berukuran kecil," ujar Google dalam keterangannya, seperti dikutip
USA Today
, Selasa 21 April 2015.


Perubahan ini dipastikan tidak akan berpengaruh pada mesin pencarian di desktop.


Danny Sullivan, analis dan editor dari SearchEngineLand mengatakan jika ancaman yang sama pernah berdampak pada sebagian situs beberapa tahun lalu. Kala itu, algoritma baru Google Search, yang diberi nama Panda, diklaim mempengaruhi 11 persen dari total hasil pencarian. 


Ditambahkan analis independen, Greg Sterling, algoritma baru ini bisa menjadi ancaman buat para pebisnis. Pasalnya, situs-situs top akan bisa turun ke ranking terbawah. Hal ini akan berimbas pada penurunan pendapatan ribuan dolar dari bisnis potensial para pemilik situs.


"Pada 2012, sebuah perusahaan bernama Demand Media mengumumkan penurunan pendapatan sebesar US$6,4 juta. Mereka menyalahkan penerapan Panda atas penurunan ini," ujar Sterling.


Google saat ini telah menguasai hampir 65 persen pangsa pasar pencarian internet di Amerika juga dunia. Lebih dari setengah hasil pencarian mereka dilakukan dengan menggunakan perangkat mobile. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya