Demi Jadi Guru, Wanita Ini ‘Lewati Api’

Tay Thi Nguyen
Sumber :
  • Dok. Istimewa
VIVA.co.id –
Tips Sukses Jalani Usaha Kecil dari Pengusaha Sepatu
“Saya datang dari keluarga miskin, namun tekad saya tidak miskin,” adalah kalimat menggugah dari seorang wanita asal Vietnam, Tay Thi Nguyen, yang jadi inspirasi banyak orang.

Kisah Sukses Pria Probolinggo, Pilih Berdagang daripada PNS

Bagaimana tidak, Nguyen harus mengarungi banyak aral melintang demi mewujudkan cita-citanya menjadi seorang guru. Bisa dibilang, wanita berusia 21 tahun tersebut harus melewati api untuk mempertahankan mimpinya.
Dari Bisnis Online, Pria 25 Tahun Bisa Beli Rumah dan Mobil


Dilansir
Huffington Post
, Nguyen kecil dilahirkan di sebuah desa terpencil di pelosok Vietnam, dalam keluarga papa. Ketika diwawancara
New York Times,
Nguyen bercerita keluarganya begitu miskin, mereka harus berutang hanya untuk makan. Karenanya, buku merupakan hal mewah yang hanya bisa diimpikan Nguyen.


Sedikit demi sedikit, Nguyen mengumpulkan uang untuk membeli buku, selain meminjam dari Room to Read, komunitas membaca bagi wanita yang ada di desanya. Namun, orangtua Nguyen rupanya tidak setuju dengan cita-cita mulia tersebut.


Mereka bahkan membakar buku-buku Nguyen guna menghalangi dia mengejar mimpi sebagai guru. Tidak hanya sekali, tapi dua kali. Pertama kali, buku-buku Nguyen dibakar ketika dia di kelas 8. Kemudian, sekali lagi, mereka membakar bukunya ketika dia ketahuan tetap bersekolah.


Orangtua Nguyen mengharapkan dia jadi asisten rumah tangga di kota untuk membantu perekonomian keluarga. Namun, Nguyen pantang menyerah. Secara sembunyi-sembunyi, Nguyen tetap bersekolah, dengan bantuan dana dari Room to Read.


Tekad kuat Nguyen didorong kenyataan miris yang ada di sekelilingnya. “Di desa terpencil, pendidikan sulit didapat, terutama Bahasa Inggris, karena kami tidak punya banyak guru Bahasa Inggris. Saya ingin mengubah hal itu,” kata Nguyen, yang kemudian meraih izin mengajar dari Long An Teacher Training College.


Izin itupun dia dapatkan penuh perjuangan. Tanpa bantuan finansial dari kedua orangtuanya, Nguyen mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus, dari pekerjaan di sawah hingga di pabrik, untuk membayar biaya sekolah. Sebelum mendapat beasiswa, Nguyen bercerita dia kerap berpuasa, agar bisa menyisihkan lebih banyak uang untuk sekolah.


Tapi, perjuangan Nguyen tidak sia-sia. Kini, cita-cita yang dulu tampak begitu sulit diraih, sudah ada dalam genggaman tangannya. Nguyen sudah menjadi guru di sekolah lokal di desanya. Dia menerapkan gaya mengajar interaktif bagi para siswanya.


Tidak hanya itu, jatuh bangun Nguyen juga berhasil mengetuk hati kedua orangtuanya. Mereka akhirnya sadar bahwa pendidikan bisa memberikan masa depan yang lebih cerah.


“Orangtua saya kini mendorong adik laki-laki saya, Phat, untuk terus belajar,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya