Kini Bisa Kirim DM di Twitter Tanpa Follow Akun

Ilustrasi Twitter.
Sumber :
  • REUTERS/Kacper Pempel
VIVA.co.id
Twitter Hadirkan #Blueroom di RI, Pertama di Asia Tenggara
- Jejaring sosial 140 karakter, Twitter akhirnya membuka fitur Direct Message (DM). Para pengguna dimungkinkan untuk mengirim pesan langsung secara pribadi ke akun yang diinginkan.

#BlueRoom, Wadah Temu Kreator Konten dan Audiens Twitter

Selama ini fitur DM digunakan secara privat oleh para pengguna. Hanya mereka yang telah saling follow yang bisa mengirimkan pesan singkat pribadi. Kini Twitter memperlonggar fitur DM. Siapapun bisa mengirimkan pesan DM ke siapa saja. Namun para pengguna Twitter juga bisa memilih, ingin membuka fitur DM atau tetap eksklusif seperti biasa.
Gubernur Ganjar Minta Bupati Semarang Main Twitter


Fitur ini akan cukup memberikan keuntungan bagi para pebisnis dan selebriti yang ingin lebih berinteraksi langsung dengan para followernya. Namun begitu, butuh upaya yang lebih untuk bisa merespons para pengguna Twitter satu per satu. Pasalnya, siapa saja bisa mengirimkan DM tanpa harus mem-follow akun yang ingin dikirim DM.


Dilansir
Cnet
, Selasa 21 April 2015, fitur ini telah diterapkan sejak awal pekan. Twitter sejatinya telah melakukan uji coba sebelumnya pada 2013. Namun mereka tidak langsung menerapkannya sampai sekarang.


Untuk membuka fitur DM pengguna harus mengaktifkannya pada sistem pengaturan akun. Pada setingan di smartphone Android dan iOS, pengguna bisa melihat tombol pesan DM pada menu profile.


"Melakukan DM bisa lebih cepat dan mudah karena semua orang ingin mudah berkomunikasi. Kami terus berinvestasi dalam saluran privat untuk memberikan pengalaman mengirimkan pesan yang nyaman dan membuat ketagihan," ujar Twitter dalam postingannya.


Analis menduga jika langkah Twitter ini merupakan upaya untuk meraih kepercayaan investor dalam meningkatkan jumlah pengguna. Pasalnya dalam raihan akhir tahun lalu, pengguna Twitter meleset dari yang diharapkan investor. Jumlah pengguna aktif bulanan Twitter hanya 288 juta orang, jauh dari prediksi yang seharusnya 295 juta per bulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya