Intip Pesawat Tanpa Awak Lokal OS-Wifanusa

Pesawat Terbang Tanpa Awak
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Indonesia Maritime Institute (IMI) terus berinovasi dalam teknologi dirgantara maritim. Selama 1,5 tahun, IMI melakukan riset pembuatan flying boat yang diberi nama OS-Wifanusa.

Drone Amfibi Penjaga Wilayah RI Kantongi Sertifikat Militer

Selama kurun waktu tersebut, IMI sudah berhasi membuat purwarupa skala 1:3 terbang sempurna. Tak puas, IMI saat ini memasuki pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki 4 orang.

"Flyingboat skala 1:3 ini kami sudah mantapkan untuk jadi Marine UAV (pesawat tanpa awak). Sistem UAV dibuat sendiri oleh tim ahli kami di IMI," kata Direktur Eksekutif IMI, Y Paonganan dalam keterangan tertulis kepada VIVA.co.id, Selasa 21 April 2015.

‎Paonganan mengatakan, kemampuan Marine UAV ini nantinya mampu terbang selama 3 jam dengan kemampuan jelajah 129 km/jam dengan ketinggian minimum jelajah 300 meter.

Terungkap, Misi Lanjutan Inisiator Pesawat Tenaga Surya

"Dilengkapi kamera video day night resolusi tinggi dan lensa infra merah sehingga juga bisa diterbangkan pada malam hari," ujar Ongen, panggilan akrabnya.

Displaying IMG_20150405_130618_edit_edit.jpg

Cracuns, Drone yang Bisa Menyelam

Pesawat terbang OS-Wifanusa (dokumen IMI)

Doktor lulusan IPB  itu menjelaskan kapal terbang tersebut juga dilengkapi pilihan landing gear sehingga selain bisa mendarat dan lepas landas dari laut. Jangan salah, kapal terbang ini juga bisa dioperasikan di daratan.

"Ground control station (stasiun kendali darat) kami gunakan mobil minibus yang dimodifikasi menjadi stasiun kontrol yang lengkap dengan monitor dan antena helical," ujar dia.

Displaying IMG_1785(1).JPG

Pesawat terbang OS-Wifanusa (dokumen IMI)

Dengan stasiun kendali itu, akan memudahkan pengoperasian kapal terbang tersebut. Ditambahkan selain menggunakan pantauan kendali melalui mobil, IMI juga sedang merancang stasiun kendali dengan menggunakan speed boat

"Itu (speed boat) untuk penggunaan di wilayan pulau-pulau kecil, jadi akan lebih efektif jika penggunaannya untuk pengawasan maritim," jelas Ongen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya