- Jakfar Fauvis/ Nasdem
VIVA.co.id - Sejumlah politisi Partai Nasdem melakukan kunjungan media ke redaksi tvOne dan VIVA.co.id. Lima anggota DPR RI itu datang didampingi tim media centre fraksi Partai Nasdem, Rabu siang 22 April 2015. Mewakili tim media centre Fraksi Nasdem, Joice Triatman mengatakan, ini kali pertama kunjungan ke media dilakukan. Kunjungan ke TV One dan VIVA dipilih untuk memperbaiki anggapan publik terhadap Metro TV dan TV One.
"Kalau MetroTV sudah biasa. Kalau TV One untuk memupus persepsi publik yang seperti ini; ada KMP dan KIH antara Metro TV dan TV One," kata Joice usai di redaksi VIVA.co.id.
Joice mengatakan, berfungsi sebagai media centre, pihaknya akan memperkenalkan 36 politisi Nasdem yang ada di DPR RI.
"Mungkin sudah dikenal, tapi belum dekat. Dengan kunjungan media ini kita harap ke depan tidak hanya (orang) itu itu lagi. Misalnya, kalau komisi VII pasti pak Kurtubi, tapi ada yang lain lho," ujarnya.
Datang bersama media centre Fraksi Nasdem adalah anggota Komisi IV DPR RI Hamdhani, ketua Poksi VIII Komisi Energi DPR RI Kurtubi, anggota komisi IX DPR RI Yayuk Sri Rahayuningsih dan anggota komisi XI Ahmad Hatari, serta anggota komisi II DPR Syarief Abdullah Alkadrie. "Ini baru lima orang karena keterbatasan waktu," ujar Joice usai berkeliling di VIVA.co.id.
Dia berharap, kunjungan bisa membuka silaturahmi sekaligus meningkatkan kerja sama.
"Apapun itu nanti ke depan bahkan isu apa yang menarik kita yang akan kulonuwun ke TV One menawarkan itu, baik sesuai komitmen masing masing maupun sesuai dengan mereka punya keahlian," kata mantan presenter news RCTI itu.
Menurut Joice, pihaknya juga akan berusaha membenahi persepsi keberpihakan yang sudah beredar di masyarakat. Paling tidak, kata joice, pihaknya mencoba meminimalisir itu.
Dalam kunjungannya itu, Dia juga meminta agar TV One dan VIVA bisa membantu menyampaikan informasi dari media centre Fraksi Nasdem kepada khalayak.
"Media centre, kan, baru jalan dua bulan, ya. Ada takutnya, ada segannya, kalau nanti kita kirim rilis kita, jangan nanti sudah dikirim dijadikan sampah. Kita enggak mau begitu. Itu rilis harus melalui screening kami -sesuai kelayakan berita," ujar Joice.
