ESA Rilis Gambar 'Helm' Thor di Antariksa

Gambar 'helm' Thor di Antariksa
Sumber :
  • www.esa.int
VIVA.co.id
Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping
- Film anyar
Avengers: Age of Ultron
Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients
baru saja dirilis dalam beberapa hari di Inggris Raya. Uniknya, Badan Antariksa Eropa (ESA) juga turut 'merayakan' rilis film tersebut. Tapi dengan cara lain yaitu seputar dunia antariksa.
Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Dikutip dari CNET, Rabu 22 April 2015, ESA merilis tampilan gambar yang terkait dengan tokoh yang terkait pada film tersebut yakni dewa yang menjadi sosok superhero, Thor.

ESA merilis gambar nebula NGC 2359 yang mirip dengan helm yang dikenakan oleh Thor.

Tentu saja, gambar tersebut bukan helm sebenarnya. 'Helm' Thor itu adalah medan emisi sinar X yang diambil oleh kamera super sensitif ruang pengamatan ESA, XMM-Newton.

Peneliti mengatakan sinar X itu dipancarkan oleh benda matahari besar pada pusat nebula, yang disebut Wolf-Rayette.

Bicara soal massa, bintang ini diketahui 20 kali dari massa matahari kita.

"Tapi bintang ini hidup cepat dan mati dengan kasar," ujar NASA.

Saat bintang raksasa ini 'sekarat', benda antariksa ini mengeluarkan sejumlah material besar. ESA memperkirakan setiap 100 ribu tahun, material yang dilepaskan setara dengan matahari kita. Kecepatan rilis material juga sangat cepat, 1500 Km per detik.

Efek turbulensi bintang tersebut juga berkontribusi memberikan tampilan garis merah, hijau yang terlihat pada kedua sisi kubah biru 'helm' Thor tersebut.

"Proses tersebut mempengaruhi bentuk berantakan nebula NGC 2359," jelas ESA.

Gambar tersebut mengombinasikan data sinar X yang dikumpulkan pada 2013 oleh XMM-Newton (warna biru) dengan optik observatorium Cerro Tololo, Chili (hijau dan merah).

Disebutkan nebula itu terdiri dari gelembung pusat yang dikelilingi oleh filamen gas yang berantakan, saluran debu gelap tebal dan ledakan terang. Kondisi membuat material yang tersapu angin bintang bertabrakan dengan gas di sekitarnya. Akibatnya memicu riak gelombang di sekitar nebula.

ESA mengatakan warna bitu pada gambar yang dirilis menunjukkan suhu yang ekstrim, mulaidari beberapa juta hingga puluhan juta derajat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya