- www.elnusa.co.id
VIVA.co.id - Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk (berkode saham ELSA), Sabam Hutajulu mengatakan bahwa perseroan berhasil mencatat kontrak baru di kuartal pertama tahun ini mencapai US$344 juta, atau sekitar Rp4,45 triliun (kurs tengah BI Rp12.952).
Perseroan pun yakin, kinerjanya tetap terjaga dengan prediksi harga minyak mampu berada di level US$60-US$70 per barel pada 2015.
"Mengenai kontrak on hand, kami telah meraih US$344 juta saat ini. Jasa driling oil service mendominasi raihan itu sebanyak 75 persen, sedangkan sisanya berasal dari jasa seismic," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 22 April 2015.
Sabam mengatakan, dana dari kontrak tersebut hanya sekitar US$158 juta yang akan dialokasikan sebagai pendapatan. Sementara, sisanya bakal dimasukkan dalam carry forward untuk tahun berikutnya.
"Sisanya kami carry forward, karena nature-nya memang multi years. Besar kemungkinan pada kuartal kedua akan sama, tapi nanti akan terus kami push kontraknya," tuturnya.
Seperti diketahui, di sepanjang tahun ini, anak usaha Pertamina ini menyiapkan belanja modal sekitar Rp600 miliar yang rencananya bakal digunakan untuk operasional dan investasi ke peralatan drilling maupun seismic.
Tercatat, hingga kuartal pertama 2015, Elnusa mampu mencetak laba bersih senilai Rp65 miliar, naik 20 persen dari pencapaian di periode serupa sebesar Rp54 miliar.
Pencapaian ini didukung dengan naiknya pendapatan sebanyak satu persen menjadi Rp925 miliar. Sementara beban pokok pendapatan turun satu persen menjadi Rp767 miliar.
Harga Minyak Anjlok, Elnusa Klaim Masih Eksis
Market share akan ditingkatkan hingga 10 persen.
