- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - PT Adhi Karya Tbk (berkode saham ADHI) mencatat pencapaian kontrak baru hingga akhir Maret 2015 sebesar Rp2,5 triliun.
Direktur Keuangan ADHI, Supardi, Kamis 23 April 2015, menyampaikan bahwa realisasi kontrak baru tersebut diraih melalui perolehan beberapa proyek mayoritas yang terbagi atas proyek-proyek yang berasal dari lini konstruksi bisnis sebesar 89 persen. Sementara itu, sisanya merupakan proyek dari lini bisnis lainnya.
"Sampai Maret 2015, kontrak baru ADHI berhasil tercapai Rp2,5 triliun. Kontrak itu, yang sudah ditandatangani," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Supardi merincikan, untuk kategori sumber dana, realisasi kontrak baru dominan terdiri dari swasta, atau lainnya sebanyak 56 persen, dari APBN/APBD sebanyak 28 persen, sedangkan BUMN tercatat sebesar 16 persen.
Untuk kinerja tahun ini, lanjutnya, perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp15,2 triliun. Dengan lini bisnis jasa konstruksi ditargetkan meraih perolehan kontrak baru sebesar Rp12,5 triliun, lini bisnis Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) Rp460,1 miliar, lini bisnis properti realty Rp1,7 triliun, dan bisnis precast concrete Rp479 miliar.
"Sedangkan dari jenis pekerjaan, proyek gedung diperkirakan sebanyak 39 persen, jalan, dan jembatan sebesar 31 persen dan sisanya adalah proyek infrastruktur lainnya," tuturnya.
Sebagai informasi, sepanjang 2014, perseroan berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp9,2 triliun yang di didominasi oleh proyek swasta, atau lainnya 52 persen, BUMN/BUMD 24 persen dan APBN/APBD 24 persen.
Dari jenis pekerjaan, presentasi terbesar adalah proyek gedung sebesar 43 persen, jalan, dan jembatan 19 persen dan sisanya proyek infrastruktur lainnya.
Sedangkan dari sisi lini bisnis ADHI, perolehan kontrak baru untuk lini bisnis EPC Rp8,2 triliun, lini bisnis properti reality Rp913,2 miliar dan lini precast concrete Rp74,3 miliar. (asp)
Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun
Semester II dapat kontrak renovasi stadion Gelora Bung Karno.
