- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Mengakhiri perdagangan pekan ini, Jumat 24 April 2015, nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah harus terkoreksi sebesar dua poin, atau 0,02 persen dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya sebesar Rp12.939.
Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah tembus ke level Rp12.941 per dolar AS. Dengan demikian, selama sepekan ini, mata uang garuda bergerak di kisaran Rp12.875-Rp12.952 per dolar AS.
"Sepinya sentimen positif mempengaruhi pelemahan rupiah, sementara dolar AS kembali menguat seiring dengan belum adanya kepastikan dari The Fed mengenai kenaikan suku bunga acuannya," kata Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada kepada VIVA.co.id.
Menurut Reza, dengan kondisi demikian, diperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp12.936-Rp12.945 per dolar AS.
Meski demikian, dia memperingatkan untuk tetap berhati-hati dan memperhatikan adanya potensi pelemahan lebih lanjut terhadap rupiah.
Sebelumnya, adanya rilis penurunan indeks HSBC manufacturing PMI Tiongkok tidak direspons negatif oleh yuan. Hal tersebut, karena diasumsikan akan adanya langkah dari pemerintah Tiongkok untuk dapat mengatasi perlambatan tersebut sehingga laju yuan pun dapat bergerak naik dan berimbas pada berbalik naiknya pergerakan rupiah.