Sistem Ekonomi Islam Tak Hanya Untungkan Ekonomi Kecil

Ilustrasi keuangan syariah
Sumber :
  • Halomoney
VIVA.co.id
Bisnis Sesuai Prinsip Syariah Versi Ilham Habibie
- Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan sistem ekonomi Islam sebenarnya tidak hanya bermanfaat dan dapat digunakan oleh umat Islam sendiri.

Pertumbuhan Keuangan Syariah RI Kalah dari Malaysia

Namun, lebih luas dari itu, sistem ekonomi Islam juga dapat diterapkan oleh semua umat agama. Bahkan, dapat memberikan kemaslahatan bagi umat dunia jika diterapkan dengan benar.
Festival Pasar Modal Syariah Bidik 6.000 Pengunjung


"Sistem ekonomi Islam tersebut jelas berbeda dengan sistem ekonomi yang saat ini banyak diterapkan di negara-negara maju dan berkembang. Sebab, sistem ekonomi yang dianut dan tengah berlangsung saat ini cenderung mengarah pada sistem ekonomi liberal dan kapitalis yang lebih menguntungkan segolongan kecil saja," kata Din, di kampus UMY, Jumat 24 April 2015.


Padahal, lanjut Din, sistem ekonomi yang baik itu tidak menguntungkan segolongan kecil orang saja. Tetapi, juga menguntungkan banyak pihak. Hal inilah, ujarnya, yang tidak ada di sistem ekonomi liberal dan kapitalis.


“Sedangkan dalam sistem ekonomi Islam, hal itu sudah diatur. Dalam sistem ekonomi Islam tersebut, bagaimana seharusnya menerapkan dan menjalankan perekonomian,” ujarnya.


Dalam ekonomi Islam, menurut Din, orang-orang diajarkan bagaimana, agar antara masyarakat dan pelaku usaha tersebut sama-sama bekerja untuk kemashlahatan bersama. Bukan lagi bekerja untuk kebaikan, atau keuntungan yang akan didapat sendiri.


“Jadi, sistem ekonomi Islam ini adalah solusi untuk permasalahan kemiskinan saat ini. Karena, dengan menjalankannya kita dapat memberikan kemaslahatan bagi umat dunia,” ungkapnya.


Din menambahkan, penerapan sistem ekonomi Islam merupakan proyek umat Islam untuk kemaslahatan semua manusia di muka bumi ini. Menurutnya, umat Islamlah yang harus menjadi motor penggerak dalam menerapkan sistem ekonomi Islam.


“Maka dari itu, kita harus menyiapkan segala sesuatunya dengan seksama. Harus bekerja keras untuk mewujudkannya. Jika negara di Asia Timur seperti Tiongkok dan India, bisa mandiri dengan sistem ekonominya sendiri. Maka sekarang, negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam harus mandiri dengan menerapkan sistem ekonomi Islam,” tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya