Komisi VII DPR Khawatirkan Pertalite Munculkan Mafia Baru

Ilustrasi jeriken atau penyelundupan BBM
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Konsumsi Pertalite di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Naik 55%
- Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Agus Sulistyono mengkhawatirkan kemunculan mafia minyak bumi dan gas baru dalam pendistribusian bahan bakar minyak jenis Pertalite untuk pengganti premium.

Ini Pemicu Penjualan Pertalite Tembus 4.000 KL per Hari

Apalagi saat ini, rencana peluncuran pertalite juga belum berdasarkan kajian matang oleh Dirjen Migas. "Sebaiknya Pertamina menunda dulu
Hampir 10 Persen Konsumen Kalimantan Beralih ke Pertalite
launching produk Pertalite sebelum ada kajian yang mendalam," kata Agus saat di Yogyakarta, Senin 27 April 2015.


Sejauh ini, kata Agus, PT Pertamina baru hanya melakukan pertemuan dengan Gaikindo produsen otomotif perihal penggunaan pertalite. Padahal masalah BBM yang paling banyak menggunakan BBM adalah rakyat.


Sementara, tambah Agus, saat ini produksi nafta kilang minyak yang dimiliki Pertamina dalam satu bulannya hanya mampu menghasilkan nafta 400 ribu barrel per bulan, sedangkan kebutuhan saat ini mencapai 1,2 juta per hari.


"Saya khawatir dengan minimnya produksi nafta dari Pertamina ini maka akan memunculkan mafia baru minyak yang akan mengimpor BBM jenis baru ini. Apalagi Petral sudah dibubarkan,"ujarnya.


Ia tak menampik bila Pertamina memang memiliki kewenangan untuk tidak perlu meminta ijin kepada DPR perihal pendistribusian Pertalite. Namun begitu, karena BBM menyangkut hajat hidup masyarakat maka DPR punya kepentingan agar masyarakat terbebani.


"Harga BBM premium yang dijual oleh Pertamina kepada masyarakat itu tidak lagi disubsidi oleh Pertamina dan dalam dua tahun premium akan dijual lagi sehingga Pertamina tak perlu buru-buru me-
launching
produk barunya," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya