Anggun C Sasmi Ikut Orasi Tolak Hukuman Mati

Anggun C Sasmi
Sumber :
  • www.anggun.com
VIVA.co.id
Anggun Jadi Wanita Berpengaruh Kedua di Prancis
- Diva dunia Anggun C Sasmi, berada di barisan terdepan ketika sekitar 200 orang pengunjuk rasa memprotes hukuman mati yang dijatuhkan untuk Serge Atlaoui di Kota Paris, Perancis, Sabtu, 25 April 2015 waktu setempat. Lewat orasinya, penyanyi pop Indonesia yang sejak 1994 bermukim di Paris itu mengutuk hukuman mati tersebut.

Lagu Milik Anggun Muncul di The Voice Perancis
Anggun dan para pengunjuk rasa barangkali bisa bernafas lega setelah Serge diberitakan lolos dari hukuman mati karena masih proses hukum. Pelaksanaan hukuman mati akan dilakukan di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, dalam waktu dekat. Saat berorasi, bekas juri X Factor Indonesia 2014 yang kini jadi juri Asia's Got Talent 2015 itu menyebut Indonesia kuno.

Mengintip Penampilan Anggun C Sasmi di The Voice Prancis
Dianggap kuno, kata Anggun, karena tanah kelahirannya masih tetap memberlakukan hukuman mati. Anggun menyebutkan, Serge yang sedang mengajukan upaya PK (peninjauan kembali) ke Mahkamah Agung atas vonis hukuman mati itu tidak seharusnya di hukum mati.

Serge, warga negara Perancis, dijatuhi vonis mati karena memilik pabrik narkoba. Pemerintah Indonesia menjatuhkan vonis mati pada Serge karena terbukti menyimpan bahan pembuat ekstasi dalam jumlah besar hingga hitungan ton, 148 kilogram sabu dan sejumlah mesin pembuat ekstasi.

Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi itu berkapasitas produksi 100 kilogram ekstasi per minggu. Pabrik yang ada di Serang, Banten, ini disebut-sebut sebagai pabrik terbesar ketiga di dunia setelah Fiji dan Tiongkok.

Dengan satu kilogram ekstasi berisi 10 ribu butir pil yang tiap butirnya laku dijual Rp 100 ribu, maka pabrik ini setiap minggunya memiliki omset Rp 100 miliar. Meski begitu, Anggun tetap tidak bisa menerima hukuman mati untuk Serge.

Sebelumnya, Anggun menulis surat terbuka kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo melalui akun Facebook-nya, 22 April 2015. Dalam surat itu Anggun meminta Presiden memberi grasi untuk Serge setelah rasa kemanusiaannya terusik karena hukuman mati tersebut.

"Bapak Presiden, Anda mempunyai kekuasaan untuk membuat dunia kita ini lebih baik, dengan dikurangi kekerasan, tanpa tumpahnya darah, tanpa kebrutalan, seperti yang tertulis di Pancasila: Kemanusiaan yang adil dan beradab," tulis penyanyi yang dulu bernama Anggun Cipta Sasmi.

Di tulisannya berbahasa Perancis itu Anggun melanjutkan, "Sebagai orang Jawa dan orang Indonesia, saya sangat bangga dengan budaya yang mengalir di darah saya dan saya merasa sangat beruntung bisa tinggal di negara yang sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, sebagai wanita dan juga artis, ini adalah sumber inspirasi yang sangat berharga," tulis Anggun.

"Sebagai putri Jawa, dengan hormat saya memanggil jiwa kemanusiaan Bapak yang selama ini menjadi karakteristik dan menggambarkan jalan hidup Bapak. Saya mohon agar Bapak memberi grasi untuk Bapak Serge Atlaoui," tulis Anggun yang lalu mengucapkan terima kasih dengan bahasa Jawa.

Anggun mengerti dampak negatif narkoba, terutama di Indonesia dan sangat mendukung pemberantasan narkoba di dunia. 

"Saya juga yakin hukuman mati bukan satu solusi untuk menurunkan tingkat kriminalitas atau untuk menjaga kita dari semua kejahatan. Hukuman mati menurut saya adalah kegagalan sisi kemanusiaan juga hilangnya nilai-nilai hukum keadilan," kata Anggun.

Dalam wall-nya ia meminta hukuman mati kepada Serge dibatalkan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya