BKPM: Minat Investasi di RI Masih Cukup Besar

Kepala BKPM, Franky Sibarani (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah
- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan optimistis tentang tetap tingginya realisasi investasi selama triwulan I tahun 2015. Kepala BKPM, Franky Sibarani, mengatakan dengan tingginya realisasi investasi tersebut, memperlihatkan minat investasi di Indonesia masih cukup besar.

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor

"Diharapkan dengan implementasi kebijakan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) pusat di BKPM dan penyederhanaan perizininan yang dilakukan, baik berkoordinasi dengan kementerian lembaga terkait maupun pemerintah daerah, minat investasi makin besar," ujar Franky, saat menyampaikan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) selama periode triwulan I tahun ini, di Jakarta, Selasa 28 April 2015.
Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun


Menurutnya, BKPM akan segera memulai realisasi beberapa proyek infastruktur. Dengan begitu, diharapkan target realisasi investasi selama tahun 2015 yang sebesar Rp519,5 triliun dapat tercapai.


Franky menuturkan, berdasarkan data realisasi investasi tahun 2010-Maret 2015, pada umumnya setiap triwulan terlihat kenaikan angka realisasi yang signifikan.


"Walaupun dilihat dari segi nilai, menuju ke tingkat yang lebih stabil dan tinggi. Hal ini menunjukan bahwa investasi di Indonesia sudah mulai masuk pada tingkat yang tinggi dan berkelanjutan," katanya.


Franky menjelaskan, dengan keluarnya Peraturan Pemerintah no. 18 tahun 2015 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan (
tax allowance
) untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan di daerah-daerah tertentu, yang akan diikuti dengan penyempurnaa ketentuan
tax holiday
.


"Diharapkan nantinya akan mempercepat realisasi investasi atas rencana investasi proyek-proyek besar yang telah disetujui oleh pemerintah," kata Franky.


Di samping itu, kata dia, proyek-proyek yang selama ini masih dalam taraf minat investasi, diharapkan bisa segera terealisasi investasinya.


Hal lainnya, lanjut Franky, yang menjadi catatan BKPM adalah sebaran investasi di luar Jawa yang semakin meningkat. Karena, dari sebaran investasi berdasarkan wilayah pada triwulan I tahun ini, porsi realisasi investasi di luar Pulau Jawa meningkat menjadi 43,9 persen.


"Dibanding triwulan I 2014 yang hanya sebesar 41,8 persen. Realiasasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp69,9 triliun atau 43,9 persen. Realisasi investasi di luar Pulau Jawa ini meningkat dari triwulan I 2014 sebesar Rp44,6 triliun, menjadi Rp54,7 triliun di triwulan I-2015," ujar dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya