Dikritik Keras AS, Indonesia Tetap Sambut Baik AIIB

Menteri Keuangan
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu
VIVA.co.id
AIIB Mulai Cairkan Utang untuk RI US$216,5 Juta
- Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengakui saat Presiden Joko Widodo berpidato di acara Konferensi Asia Afrika (KAA) beberapa waktu lalu, ada pidato yang menimbulkan kritikan pedas dari Amerika Serikat (AS).

Ini Harapan RI pada Asian Infrastructure Investment Bank

Pidato Jokowi tersebut yakni perihal kritikannya terhadap World Bank, Asia Development Bank (ADB), dan IMF. Namun, tidak mengkritik Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB) atau Bank Pembiayaan Infrastruktur Asia.
AIIB Resmi Beroperasi, ADB Ucapkan Selamat


Hal itu yang dinilai Negeri Paman Sam sebagai hal yang tidak adil. Ini dikarenakan, bank-bank yang dikritik Jokowi tersebut tidak jauh berbeda dengan AIIB, yaitu sebagai bank pembiayaan.


"Selama ini Amerika Serikat itu sangat
critical
terhadap AIIB, sangat keras. Jadi, ini tidak
fair
," ujar Bambang, di Kantornya, di Jakarta, Selasa malam 28 April 2015


Menurutnya, dari kritik keras AS itu, ada upaya dari negara yang sedang
emerging
(ekonominya berkembang) yang ingin menyediakan
financing
untuk negara lainnya.


"Amerika sendiri malah cenderung tidak setuju, tapi Amerika juga tidak mau menambah modal, baik di World Bank maupun di Asia Development Bank," katanya.


Untuk negara seperti Indonesia, kata Bambang, hal tersebut bisa saja menyulitkan, karena sosok
financing
jadi terbatas. Jadi, dengan adanya kehadiran AIIB dinilai bisa sangat membantu pemerintah Indonesia.


"Kan karena ADB selama ini tidak banyak yang masuk dalam pembiayaan infrastruktur, mereka lebih banyak pada sektor pendidikan, kesehatan, dan masalah kemiskinan," kata Bambang


Sedangkan, lanjut dia, untuk AIIB sendiri lebih banyak membiayai sektor yang besar, seperti infrastruktur.


"Karena lembaga pembiayaan tidak hanya dari negara maju, bisa juga dari China. ADB itu juga bukan inisiatif Asia murni, tapi negara maju dan Jepang, kalau AIIB itu murni Asia. Jadi, ini bisa
komplementer
, bisa bagus ke depannya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya