VIVA.co.id - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) selalu mendapat anggaran cukup besar untuk membangun infrastruktur. Sebagai wilayah kepulauan, banyak proyek jalan, jembatan, pelabuhan, hingga bandara perintis dibangun.
Demikian dikemukakan Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi V, Lasarus, (Dapil Kalbar), saat melakukan pertemuan dengan wakil gubernur Sulut di Manado, Senin malam 27 April 2015.
Apalagi, saat ini pemerintah pusat sedang menggiatkan pembangunan ke wilayah Indonesia bagian timur, dan telah mencanangkan pembangunan tol laut. Sulut termasuk mendapat alokasi anggaran yang besar untuk provinsi di kawasan timur.
“Daerah-daerah yang dikunjungi Komisi V DPR RI selalu mendapat prioritas anggaran dari APBN,” ungkap wakil ketua Komisi V itu.
Lasarus menjelaskan, saat ini, Pemerintah Provinsi Sulut memang sedang giat membangun infrastruktur jalan. Setidaknya ada tiga proyek infrastruktur yang ditinjau langsung oleh Komisi V, yaitu tol Bitung Manado, jalan bypass Kairagi-Bengkol, jalan SBY-Matungkas, hingga jembatan Soekarno.
“Belum lagi, ada proyek peremajaan kapal penumpang antarpulau, rehabilitasi Pelabuhan Manado, dan juga Pelabuhan Bitung. Ini semua, bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulut," ujarnya.
"Apalagi, Sulut punya banyak kawasan wisata yang menarik. Dengan pembangunan infrastruktur akses menuju kawasan wisata semakin mudah dan cepat,” tuturnya.
Sementara itu, pengadaan dan peremajaan kapal justru untuk menjembatani angkutan antarpulau. Di Sulut banyak sekali pulau-pulau kecil yang terpencil dan terluar. Dengan peremajaan kapal, para penduduk yang tinggal di pulau-pulau terpencil itu tidak terisolasi. "Dengan anggaran ini, negara hadir melayani rakyatnya," kata Lasarus.
Kepada Pemerintah Provinsi Sulut, Lasarus juga selalu mengatakan, Komisi V siap menampung aspirasi bila ada usulan penambahan anggaran infrastruktur.
Tim Komisi V yang ikut meninjau infrastruktur ke Sulut adalah Michael Wattimena, Sadarestuwati, Moh Nizar Zahro, Andi Iwan Darmawan Aras, Umar Arsal, Agung Budi Santoso, Anton Sukartono Suratto, Bahrum Daido, Yasti Soepredjo Mokoagow, Peggi Patricia Pattipi, Abdul Hakim, Nurhayati, Wardatul Asriah, Ahmad Ali, dan Fauzih Amro. (www.dpr.go.id)