Harga Minyak Dunia Lesu, Produksi Nasional Turun

Ilustrasi pengeboran minyak
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Kepala Divisi Pengendalian Program dan Anggaran Satuan Kerja Khusus Unit Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Benny Lubiantara mengatakan, rendahnya harga minyak dunia mempengaruhi produksi minyak nasional.

"Produksinya turun, tapi tidak signifikan. Turunnya lima persen," kata Benny di SKK Migas, Jakarta, Rabu, 29 April 2015.

Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik

Sebelumnya, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, lifting minyak ditetapkan 825 ribu barel per hari (bph).

Benny menambahkan, harga minyak dunia juga memaksa para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk merevisi program kerja dan anggaran (WP&B). Para kontraktor KKKS yang mengerjakan 76 wilayah kerja sudah mengajukan revisi WP&B.

OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik

"Akhir Mei revisi WP&B selesai. Diperkirakan revisi itu berkurang sekitar 20-30 persen (dari WP&B semula)," kata Benny.

Dia mengatakan, harga minyak dunia membuat kontraktor mengurangi kegiatan produksi minyaknya. Harga minyak yang ditetapkan dalam WP&B 2015 sebesar US$105 per barel. Namun, harga minyak dunia kini bertengger di angka US$50-US$60 per barel.

(mus)

Persediaan AS Turun, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik
 Rig minyak

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah

Tren ini terjadi jelang pertemuan rutin OPEC di Aljazair bulan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016