Indeks Keyakinan Konsumen RI Turun

Ilustrasi wanita belanja di supermarket
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Tingkat Keyakinan Konsumen RI Menurun Tajam, Ungkap Survei
- Keyakinan konsumen Indonesia jatuh ke angka 145,6, turun 8,5 poin di April 2015, dibanding bulan sebelumnya. Angka tersebut lebih rendah 6,6 poin dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni di 152,2, juga jauh di bawah rata-rata tahun 2015 di angka 151,9.

Konsumen di Asia Kian Bergairah, Ungkap Survei Nielsen

Data tersebut diperoleh dari laporan Indeks Keyakinan Konsumen ANZ-Roy Morgan. Penurunan keyakinan konsumen ini disebabkan kurangnya keyakinan pada semua komponen dalam survei.
Harga Pangan Menurun, Konsumen Kembali Bergairah


"Keyakinan konsumen Indonesia secara jelas dan signifikan kini melemah. Walaupun kami melihat bahwa keyakinan rumah tangga di Indonesia tetap di level yang relatif tinggi, turunnya keyakinan kini berkelanjutan sekaligus signifikan nilainya," kata Kepala Ekonom Asia Tenggara ANZ ASEAN & Pacific Glenn Maguire, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis 30 April 2015.


Menurut dia, fakta bahwa keyakinan sekarang menurun untuk kelima pertanyaan menunjukkan bahwa kini sedang terjadi perubahan penilaian secara umum mengenai keadaan ekonomi dan keuangan.


"Yang menjadi keprihatinan kami adalah turunnya keyakinan mengenai pandangan ekonomi Indonesia 12 bulan ke depan. Jumlah masyarakat yang memperkirakan Indonesia akan mengalami masa yang baik selama 12 bulan ke depan menurun, sedangkan yang memperkirakan akan mengalami masa yang buruk naik, keduanya bergerak 8 poin dibandingkan bulan sebelumnya," ungkapnya.


Dia menjelaskan, keyakinan untuk pertanyaan yang disurvei sekarang jatuh ke level pada masa 2013.


Depresiasi rupiah yang berkelanjutan, ungkapnya, memudarnya bintangnya Joko Widodo, jumlah pemotongan-pemotongan suku bunga yang mengecewakan dari Bank Indonesia, dan gagalnya pemulihan untuk memperkuat permintaan domestik menunjukkan bahwa penurunan keyakinan konsumen mungkin masih berlanjut.


Laporan Keyakinan Konsumen Indonesia dari ANZ-Roy Morgan menyebutkan kini 38 persen (turun 5 poin persentase) dari masyarakat Indonesia menyatakan bahwa keuangan keluarga mereka kini ‘lebih baik’ dari setahun yang lalu dibandingkan 12 persen (naik 1 poin persentase) yang menyatakan keuangan keluarga ‘lebih buruk’.


Sebanyak 66 persen masyarakat (turun 5 poin persentase) memperkirakan bahwa keuangan keluarga akan ‘lebih baik’ di waktu yang sama di tahun depan (terendah untuk indikator ini sejak Oktober 2012) dibandingkan hanya 3 persen (turun 1 poin persentase) yang memperkirakan keuangan keluarga akan ‘lebih buruk’.


Menurut laporan itu, dalam hal ekonomi Indonesia, kini 77 persen masyarakat (turun tajam sebanyak 8 poin persentase) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami ‘masa yang baik’ secara finansial selama jangka waktu 12 bulan ke depan (terendah untuk indikator ini sejak Agustus 2013) dan 23 persen (naik 8 poin persentase) memperkirakan ‘masa yang buruk’ secara finansial (tertinggi untuk indikator ini sejak Agustus 2013).


Tambah lagi, kini 88 persen masyarakat (turun 3 poin persentase) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami ‘masa yang baik’ secara ekonomi selama jangka waktu lima tahun ke depan dan 12 persen (naik 4 poin persentase) yang memperkirakan ‘masa yang buruk’ secara ekonomi.


Laporan juga menyebutkan, kini 53 persen masyarakat (turun 5 poin persentase), menyatakan bahwa ‘sekarang adalah waktu yang baik untuk membeli’ peralatan rumah tangga utama (terendah untuk indikator ini sejak Oktober 2013), dibandingkan 44 persen (naik 5 poin persentase) yang menyatakan ‘kini waktu yang buruk untuk membeli’ peralatan rumah tangga utama (tertinggi untuk indikator ini selama tiga tahun–sejak Juni 2012).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya