Sumber :
- Antara/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
- Sentimen negatif pasar saham dan melemahnya kinerja emiten pada kuartal pertama mendapat tanggapan dari pemerintah. Lemahnya pasar saham yang terjadi, dinilai tidak semata-mata karena melemahnya kinerja sejumlah emiten, namun juga karena faktor ekonomi global.
''Tentu akibat ekonomi dunia begini, regional menurun, harga komoditas menurun, akibatnya pendapatan turun. Otomatis, perusahaan juga menurun kinerjanya. Penjualannya juga pasti menurun,'' ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kementerian Keuangan, Kamis 30 April 2015.
''Tentu akibat ekonomi dunia begini, regional menurun, harga komoditas menurun, akibatnya pendapatan turun. Otomatis, perusahaan juga menurun kinerjanya. Penjualannya juga pasti menurun,'' ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kementerian Keuangan, Kamis 30 April 2015.
Baca Juga :
Sindiran Menkeu Sri ke Wajib Pajak di BEI
Dia menjelaskan, untuk memperbaiki hal itu adalah dengan cara mempermudah dari sisi kebijakan fiskal, serta selebihnya menyerahkan kepada mekanisme pasar.
''Karena pemerintah berada sisi lain, kita juga menunggu komoditas, agar lebih bagus lagi, dan pemerintah akan mempercepat stimulus fiskal, atau anggarannya. Itu yang bisa dibuat. Nanti, kita akan membuka, agar lebih mudah untuk investasi luar masuk ke dalam, sehingga dana masuk," ujarnya.
Dia menuturkan, memang akan ada dampak dari meningkatnya sentimen pasar saham ini kepada pertumbuhan ekonomi.
"Tetapi, masalah ini adalah wajar, karena bersifat universal yang disebabkan terjadinya penurunan ekonomi dunia," ujarnya.
Seperti diketahui, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berada di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu 29 April 2015. IHSG kembali terkoreksi tajam 136,59 poin, atau 2,61 persen menjadi 5.105,56. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menjelaskan, untuk memperbaiki hal itu adalah dengan cara mempermudah dari sisi kebijakan fiskal, serta selebihnya menyerahkan kepada mekanisme pasar.