Jembatan Soekarno di Sulut Bisa Rampung Tahun Ini

Anggota Komisi V DPR RI Yasti Soepredjo Mokoagow
Sumber :

VIVA.co.id - Setelah mengalami banyak kendala, pembangunan jembatan Dr.Ir.Soekarno di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) bisa segera dirampungkan tahun ini. Jembatan yang dicanangkan sejak 2013, sempat menghadapi banyak kendala, baik anggaran dan teknis.

Anggota Komisi V DPR RI Yasti Soepredjo Mokoagow (dapil Sulut), menyampaikan hal tersebut di Manado, Sulut, Selasa 28 April 2015.

Yasti mengungkapkan, kendala yang meghadang pembangunan jembatan Soekarno seperti beruntun tak ada habisnya. Kendala pertama yang dihadapi adalah soal anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pemerintah, nilai Yasti, tidak serius menganggarkan jembatan tersebut. Dari ratusan miliar anggaran yang disetujui dalam APBN, hanya lima miliar per tahun diberikan. Penyicilan anggaran tersebut, tentu menyulitkan pembangunan. Sejak diresmikan pembangunannya pada era Presiden Megawati hingga sekarang, jembatan Soekarno terbengkalai. Kini, ketika Komisi V terus mendorong lewat politik anggaran, jembatan itu segera bisa diselesaikan.

“Saya dilantik jadi anggota DPR RI tahun 2009. Lalu, pada 2010, penganggarannya saya pacu, karena sayang dari 2003 sampai 2010 itu anggarannya dicicil Rp5 miliar. Pemerintah enggak serius. Masa membangun jembatan yang anggarannya Rp400-500 miliar, tiap tahun dikasih Rp5-10 miliar. Ya, mending enggak usah. Jadi, pada 2010, kebetulan saya jadi ketua komisi, saya pacu itu agar cepat selesai,” aku politisi PAN tersebut.

Yasti lalu mengungkap kendala-kendala yang dihadapi kemudian. Dimulai dari masalah internal Hutama Karya sebagai kontraktor pembangunan jembatan ini. BUMN ini kesulitan likuiditas, sehingga tak bisa menyerap anggaran. Setelah selesai masalah di Hutama Karya, Pelindo melakukan komplain lantaran ketinggian jembatan yang membelah Pelabuhan Manado itu masih terlalu rendah, sehingga dikhawatirkan menyentuh puncak kapal yang melintas.

Akhirnya, jembatan dibongkar kembali dan dilakukan peninggian. Ketika pembangunan jembatan sedang dilanjutkan, tiba-tiba jembatan di Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim roboh.

Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka

Desain jembatan Kukar sama persis dengan jembatan Soekarno di Manado, yaitu menggunakan sistem cable stand. Jembatan Kukar dan Soekarno sama-sama dikerjakan oleh Hutama Karya. Tentu ini membuat ragu kontraktor, karena khawatir jembatan ini juga tidak tahan lama dan roboh seketika.

Lalu, lanjut Yasti, didatangkanlah konsultan internasional untuk menganalisis kekuatan desain jembatan Soekarno tersebut. Itu tentu butuh waktu dan anggaran lagi.

“Jadi, kendalanya adalah anggaran, intenal BUMN, dan kasus robohnya jembatan di Kukar. Ini kan, jembatan kedua, setelah Kukar dengan desain yang sama. Tahun-tahun pertama terkendala anggaran. Enam tahun terakhir banyak menghadapi kendala teknis,” papar Yasti. (www.dpr.go.id)

Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR
Anggota Komisi VII DPR RI Aryo Djojohadikusumo

Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina

Demi mencapai kedaulatan energi.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016