VIVAnews - Pengumuman daftar calon tetap (DCT) pada Rabu, 30 Oktober 2008, malam, memunculkan fakta bahwa tidak semua partai peserta Pemilu mampu memenuhi kuota 30 persen perempuan dalam daftar calon anggota legislatif. Partai apa saja yang tidak memenuhi kuota itu?
Partai dengan komposisi perempuan paling sedikit adalah Partai Patriot. Partai bernomor urut 30 ini hanya memiliki 19,66 persen perempuan dari 117 calon anggota Dewan Perwakilan Rakyatnya atau hanya 23 perempuan.
Posisi paling sedikit kedua dipegang Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN). Meski dipimpin figur perempuan, Amelia Yani, ternyata partai bernomor urut 4 ini hanya memiliki 26,04 persen perempuan dalam daftar calonnya atau hanya 75 perempuan dari 288 calon.
Posisi ketiga jatuh pada Partai Republika Nusantara yang hanya memiliki 69 perempuan dari 231 calon anggota Dewan Perwakilan Rakyatnya atau hanya 26,87 persen. Posisi keempat, Partai Persatuan Pembangunan. Dari 472 calon partai bernomor urut 24 ini, hanya 127 perempuan atau hanya 26,91 persen.
Posisi kelima, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Partai yang mencalonkan Prabowo Subianto sebagai presiden hanya memiliki 29,29 persen perempuan dalam daftar calonnya atau hanya ada 116 perempuan dari 396 calon anggota legislatifnya.
Posisi terakhir, keenam, ditempati Partai Amanat Nasional. Partai bernomor urut 9 ini hanya memiliki 29,7 persen calon perempuan, atau hanya 177 perempuan dari 596 calonnya.
Selain 6 partai gagal memenuhi kuota, terdapat 3 partai lain yang mencalonkan pas-pasan sesuai kuota yakni Partai Penegak Demokrasi Indonesia yang memiliki 15 perempuan dari 50 calonnya atau sesuai komposisi 30 persen. Partai kedua yakni Partai Golongan Karya yang memiliki 30,2 persen calon perempuan atau 124 perempuan dari 641 calon. Ketiga, Partai Hati Nurani Rakyat, yang memiliki 186 perempuan dari 605 calonnya atau hanya 30,4 persen.
Pemprov Sumut Optimalkan Teknologi Informasi dalam Sukseskan Penyelenggaraan PON 2024
Pemprov Sumut Optimalkan Teknologi Informasi dalam Sukseskan Penyelenggaraan PON 2024, seperti apa?
