Sumber :
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id
- Inflasi menjadi permasalahan yang tak akan pernah selesai, lantaran menjadi salah satu tolok ukur stabilitas perekonomian dalam negeri.
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, membandingkan kondisi yang berbeda dengan Filipina.
Menurutnya, kondisi perekonomian Filipina hampir sama dengan Indonesia. Namun, Filipina mampu menjaga inflasi di angka yang rendah yaitu 2-3 persen. Stabilnya angka inflasi tersebut, karena terjaganya harga barang.
Baca Juga :
Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini
Menurutnya, kondisi perekonomian Filipina hampir sama dengan Indonesia. Namun, Filipina mampu menjaga inflasi di angka yang rendah yaitu 2-3 persen. Stabilnya angka inflasi tersebut, karena terjaganya harga barang.
"Di kita masih memperhatikan inflasi dari bulan ke bulan, tahun ke tahun," ujar Bambang, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu 13 Mei 2015.
Bambang menjelaskan, rahasianya adalah karena pemerintah Filipina telah menyerahkan harga bahan bakar minyak (BBM) ke mekanisme pasar.
Jadi, ungkap Bambang, pola kehidupan masyarakat yang terbentuk juga mengikuti harga pasar.
"Di Filipina inflasi stabil rendah, karena dari dulu tidak ada subsidi BBM. Harga BBM ikuti harga
market
. Jadi pola di sana terbiasa dengan pola naik turun," tuturnya.
Dia mengungkapkan, hal tersebut justru berbanding terbalik di Indonesia.
"Di negara kita pencabutan subsidi dan menyerahkan BBM ke mekanisme pasar disangkutpautkan dengan isu keadilan. Padahal, itu dilakukan untuk menuju perekonomian yang lebih baik," paparnya.
Bambang menambahkan, jika inflasi terjaga, maka tingkat suku bunga akan turun. Dengan begitu, memudahkan pengusaha melakukan ekspansi usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kalau ingin turunkan tingkat pinjaman, kuncinya satu, inflasi turunkan dulu," ujarnya. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Di kita masih memperhatikan inflasi dari bulan ke bulan, tahun ke tahun," ujar Bambang, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu 13 Mei 2015.