Menguak Misteri ‘Ular Merah’, Warisan Persia Kuno

Sisa-sisa reruntuhan Tembok Besar Gorgan
Sumber :
  • Dok. Heritage Institute
VIVA.co.id -
Wisata Sejarah dan Kuliner di Kota Tua Jakarta
Tembok Besar Gorgan merupakan serangkaian benteng pertahanan kuno yang terletak di dekat Gorgan di Provinsi Golestan dari timur laut Iran, di bagian tenggara laut Kaspia.

Benteng Pendem di Teluk Penyu Cilacap

Memiliki panjang 195 kilometer, tembok ini merupakan urutan kedua setelah Tembok Besar China sebagai tembok pertahanan terpanjang yang ada. Tapi, dari segi usia, Tembok Gorgan merupakan tembok besar yang paling tua di dunia.
Wisata Sejarah Jejak Peninggalan Bung Karno di Bandung


Dilansir Amusing Planet sampai saat ini tanggal pembuatan benteng ini masih dalam penelitian. Dr Kiani, yang memimpin penelitian arkeologi Tembok Gorgan pada 1971 percaya bahwa tembok besar ini dibangun pada era Kekaisaran Parthian, sekitar 247 SM dan kemudian direstorasi pada era Kekaisaran Sassania, sekitar 3 atau 7 SM.


Namun sampai saat ini, tidak ada yang tahu siapa yang membangunnya.


Dinding tersebut terbuat dari jutaan batu bata merah. Tembok ini juga dikenal sebagai ular merah karena batu bata tembok ini berwarna merah dan bentuknya yang memanjang seperti ular.


Dari arah barat panjang tembok ini dihiasi oleh panorama air dari Laut Kaspia, sedangkan timur dilengkapi dengan lanskap pegunungan Elburz yang sangat indah.


Tembok itu memiliki sebuah kanal dengan kedalaman 5 meter yang mengairi  sebagian besar tembok, dibangun di dataran tinggi dalam cekungan Kaspia. Selain berfungsi sebagai pasokan air, kanal juga sebagai pertahanan parit. Sepanjang dinding terdapat 30 benteng berjarak pada interval antara 10 dan 50 kilometer. Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 30.000 tentara ditempatkan di sepanjang benteng tersebut.


Namun kini, Gorgan hanya berupa puing-puing yang menggambarkan kemegahannya dulu.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya