Gawat, Dokter Tinggalkan Ponsel di Dalam Perut Pasien

Ilustrasi operasi atau bedah
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Daftar Harga Motor Vespa per Maret 2024
- Nasib sial dialami seorang wanita Yordania yang baru melahirkan, Hanan Mahmoud Abdul Karim. Sesampainya di rumah, wanita 35 tahun itu mengalami nyeri yang amat sangat di bagian perut.

Thailand Prime Minister Welcomes Albino Buffalo to Government House

Dikutip dari laman
Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil
Mirror , Jumat, 15 Mei 2015, Hanan turut mengaku kerap merasa ada sesuatu yang bergetar dari dalam perutnya itu. Ibunda Hanan,


Tak hanya sakit, wanita asal Amman itu mengaku, bahwa di dalam perutnya dia merasa ada sesuatu yang bergetar.


Menurut Ibunda Hanan, Majeda Abduk Hamid, dia telah membawa putrinya ke rumah sakit swasta tempat dulu bersalin. Di rumah sakit itu Hanan melahirkan seorang bayi laki-laki dengan kondisi sehat dengan berat 4,5 kg melalui proses cesar.


"Putri saya menderita sakit yang serius dan tidak bisa bergerak. Saya bawa dia kembali ke rumah sakit, tempat dia dirawat sebelumnya. Tapi, tidak ada yang dilakukan pihak rumah sakit terhadap putri saya,” ujar Majeda.


Mengetahui hal tersebut, Hanan kemudian dilarikan ke rumah sakit lain, yakni Rumah Sakit Al Bashir. Mengejutkan, setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan sinar-X ternyata terlihat benda berupa ponsel berada di dalam perut Hanan.


Dokter di rumah sakit Al Bashir akhirnya mengoperasi Hanan dan mengangkat telepon genggam yang berada di dalamnya.


Diduga, telepon genggam yang berada di perut Hanan milik seorang dokter yang sebelumnya melakukan operasi cesar. Begitu operasi selesai saat itu, ponsel si dokter malah tertinggal di perut Hanan.


Peristiwa yang terjadi pada 24 April 2015 lalu itu, akhirnya mejadi perbicangan hangat di Amman. Seorang anggota parlemen Yordania, Salim Al Bataynah sampai meminta agar dilakukan penyelidikan yang serius.


Menurut Salim, kasus kecerobohan oleh oknum dokter ini merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan.


"Di negara-negara yang menunjukkan rasa hormat kepada bangsa mereka, dan mengikuti skandal tersebut, pemerintah seharusnya mengundurkan diri. DPR harus menunjukkan tanggung jawab dan berada di tingkat kasus ini,” ujarnya.


Sedangkan menurut, juru bicara Departemen Kesehatan Yordania Hatem Al Azrae, kisah yang dialami Hanan tidak berdasar dan hanya rekayasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya