Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pemerintah dan PT Pertamina tengah mempersiapkan formula khusus harga BBM yang lebih dapat menjaga situasi ekonomi sosial. Pemerintah mengkaji penyesuaian harga dengan periode antara tiga sampai enam bulan, sehingga tidak membingungkan masyarakat.
"Pemerintah dan Pertamina sedang mengkaji pola penetapan harga BBM yang mempertimbangkan sosial ekonomi masyarakat," ujar Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja, seperti dikutip dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu, 17 Mei 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh
Baca Juga :
Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE
"Pemerintah dan Pertamina sedang mengkaji pola penetapan harga BBM yang mempertimbangkan sosial ekonomi masyarakat," ujar Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja, seperti dikutip dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu, 17 Mei 2015.
Baca Juga :
Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
Diutarakan Wiratmaja, harga yang saat ini berlaku merupakan kesepakatan antara Komisi VII DPR RI, Pemerintah dan Pertamina. Apalagi, tahun ini adalah tahun pertama pemberlakuan Premium tanpa subsidi.
"Pola harga yang saat ini berlaku akan terus dipantau dan dievaluasi. Jika tren harga minyak dunia turun terus, maka harga BBM akan tetap atau turun, dan jika naik, maka harga tentunya akan naik juga,” lanjut Wiratmaja.
Sebelumnya, terjadi kekisruhan terkait penetapan harga BBM non-subsidi jenis Pertamax. Pertamina sudah berencana akan menaikkan harga BBM jenis Pertamax pada Jumat, 15 Mei 2015.
Namun, Pertamina membatalkan kenaikkan harga BBM atas intervensi Pemerintah dan DPR karena mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini.
Padahal, penetapan harga BBM non-subsidi merupakan keputusan korporat Pertamina yang dilakukan setiap dua minggu sekali. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Diutarakan Wiratmaja, harga yang saat ini berlaku merupakan kesepakatan antara Komisi VII DPR RI, Pemerintah dan Pertamina. Apalagi, tahun ini adalah tahun pertama pemberlakuan Premium tanpa subsidi.
