Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Setelah menjalani masa reses selama tiga minggu, hari ini anggota DPR memasuki masa sidang keempat. Dari 555 anggota, hanya 279 yang terdaftar hadir mengikuti sidang. Sebagian kursi juga masih tampak kosong ketika rapat akan dimulai.
Rapat ini dihadiri oleh seluruh fraksi dengan fraksi PDIP yang memiliki jumlah anggota terbanyak, yaitu 58 orang, Golkar 38 orang, dan Gerindra 40, Demokrat 31 orang, PAN 29 orang, PKS 27 orang, Nasdem 22 orang, PKB 14 orang, PPP 12 orang. Fraksi Hanura hadir dengan jumlah anggota paling sedikit, yaitu 8 orang.
Rapat ini dihadiri oleh seluruh fraksi dengan fraksi PDIP yang memiliki jumlah anggota terbanyak, yaitu 58 orang, Golkar 38 orang, dan Gerindra 40, Demokrat 31 orang, PAN 29 orang, PKS 27 orang, Nasdem 22 orang, PKB 14 orang, PPP 12 orang. Fraksi Hanura hadir dengan jumlah anggota paling sedikit, yaitu 8 orang.
Baca Juga :
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR
Saat pembacaan pidato pembukaan, Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan bahwa pada masa persidangan keempat, DPR akan menghadapi agenda kerja yang lebih panjang.
“Di bidang legislasi, DPR akan menyelesaikan penyusunan RUU yang menjadi usul DPR. Untuk itu, pimpinan DPR harus mendorong semua komisi untuk segera menyelesaikan RUU yang sudah dalam proses dan segera disampaikan kepada legislasi untuk dilakukan harmonisasi, pembulatan, dan pemantapan konsepsi," kata Novanto.
Selain itu, RUU yang sedang dilakukan harmonisasi di badan legislasi saat ini adalah RUU tentang tabungan perumahan rakyat dan larangan minuman beralkohol.
Setelah memberikan pidato pembukaan, suasana mulai tampak ricuh ketika Ketua DPR meninggalkan ruang sidang untuk menghadiri rapat konsultasi dengan Presiden.
Sidang juga dihujani berbagai interupsi dari para anggota DPR, mulai dari persoalan pengungsi Rohingnya, tes keprawanan TNI, dan masalah kenaikan BBM.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saat pembacaan pidato pembukaan, Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan bahwa pada masa persidangan keempat, DPR akan menghadapi agenda kerja yang lebih panjang.