Bursa Asia Merespon Negatif Penguatan Wall Street

Bursa saham Jepang.
Sumber :
  • REUTERS/Issei Kato
VIVA.co.id
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
- Mayoritas perdagangan saham di Bursa Asia merespon negatif penguatan yang terjadi di Wall Street. Pada perdagangan hari ini, hanya bursa Jepang yang bergerak meneruskan penguatannya seiring dengan penguatan indeks Dow Jones (DJA) dan Standard & Poor (S & P) 500 yang mencetak rekor tertinggi. 

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Dikutip dari CNBC, Selasa 19 Mei 2015,  investor Asia mewaspadai terjadinya default di Yunani karena krisis keuangan yang belum menunjukkan adanya perbaikan. Investor melihat harus ada kesepakatan pasar antara negara-negara Eropa mengenai hal tersebut. 

Saham di Bursa-bursa Asia Rabu ini Dibuka Melemah
"Itu adalah sesuatu yang harus dikhawatirkan. Jika Yunani tidak default dan keluar dari zona euro, yang jelas akan mainan pasar," ujar Wakil Presiden OCBC Grup Wealth Management, Vasu Menon kepada CNBC. 

Semalam, saham blue chip DJA mencetak rekor untuk kelima kalinya pada tahun 2015, ditutup lebih tinggi dari sebelumnya menjadi 18,288.63. The S & P 500 ditutup pada rekor untuk hari ketiga berturut-turut dan mencatat yang kesembilan kalinya untuk tahun ini. Dibantu oleh reli oleh saham Apple, Saham Nasdaq Composite berakhir naik 0,6 persen. 

Indeks Nikkei 255 bergerak positif naik 0,49 persen menjadi 1.998 pada perdagangan saat ini, sementara itu bursa Australia ASX 200 bergerak negatif minus 35,9 persen menjadi 5.623 poin. 

Di Korea Selatan indeks KOSPI pada perdagangan saat ini juga masuk ke zona negatif turun 0,10 persen menjadi 2.111 poin. Keputusan pengadilan terkait kasus paten antara Samsung dan Apple mendorong pelemahan tersebut. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya