Dolar Menguat, PP Properti Pakai Produk Dalam Negeri

Rupiah Buat Suram Sektor Properti
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih tinggi di kisaran Rp13.000 per dolar AS. Kondisi itu memicu harga barang-barang impor, khususnya bahan konstruksi menjadi mahal.

Metland Menteng Pasarkan Rumah Tipe Baru

Oleh sebab itu, PT PP Properti Tbk menyikapi kenaikan harga dengan membeli komponen-komponen konstruksi dari dalam negeri.

Manajemen PP Properti menjelaskan, penguatan dolar tidak mengganggu keuangan perusahaan, lantaran proyek yang tengah dikerjakan sebagian besar menggunakan produk dalam negeri.

Direktur Utama PP Properti, Galih Prahananto, mengatakan, komponen bahan konstruksi yang menggunakan mata uang dolar tidak terlalu besar. Perseroan lebih banyak menggunakan item atau bahan bangunan dari dalam negeri, yang transaksi pembayarannya menggunakan rupiah.

"Komponen yang menggunakan dolar tidak terlalu besar. Mungkin ada beberapa item dari sebuah gedung yang kami harus impor seperti lift, eskalator, dan elevator," ujar Galih di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Selasa, 19 Mei 2015.

Sementara itu, untuk komponen item bahan bangunan lain yang banyak dijual di Indonesia, dia menambahkan, perseroan lebih memilih untuk menggunakan produk dalam negeri. Seperti kaca, semen, dan batu bata, masih menggunakan produk dalam negeri.

Galih mengatakan, perseroan mendukung imbauan pemerintah untuk menggunakan produk dalam negeri dan percaya pada kualitas buatan Indonesia. (art)

Pengembang Malaysia Garap Properti di Maja Rp11,29 Triliun
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda

Tips Jadi Pemain Baru di Sektor Properti

Kunci sukses bisnis properti adalah inovasi dan kreativitas.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016