BI: Rupiah Tertekan Selama Tiga Bulan

Rupiah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah tertekan selama tiga bulan pertama 2015. Pelemahan ini terjadi, karena penguatan dolar Amerika Serikat.

"Nilai tukar Rupiah mengalami tekanan, seiring penguatan dolar AS terhadap hampir semua mata uang," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo, di BI, Jakarta, Selasa 19 Mei 2015.

Agus mengatakan bahwa pada triwulan I-2015, rupiah rata-rata melemah sebesar 4,4 persen quarter to quarter (q to q) ke level Rp12.807 per Dolar AS.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Sementara itu, nilai tukar rupiah hari ini, tercatat Rp13.183 per Dolar. 

Penguatan dolar yang terjadi terhadap mayoritas mata uang dunia ditopang oleh ekonomi AS yang membaik dan kebijakan Bank Sentral Eropa.

"Namun, rupiah kembali menguat di bulan April 2015, sejalan dengan koreksi dolar AS dan persepsi risiko perekonomian domestik yang membaik. Rupiah secara rata-rata menguat 0,95 persen (month to month) ke level Rp12.944 per dolar AS," kata mantan Menteri Keuangan itu.

Agus menyatakan, ke depannya Bank Indonesia akan menjaga nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

"Sehingga, dapat mendukung stabilitas makro ekonomi yang terjaga dan penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih sehat dan berkesinambungan," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia dalam Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), Selasa, rupiah dipatok pada level 13.183 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, Senin 18 Mei 2015, rupiah berada pada level 13.116 per dolar AS. (asp)

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016