Merugi, MNC Sky Vision Tak Bagi Dividen

Gedung MNC
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - PT MNC Sky Vision Tbk sepakat merombak struktur organisasinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

MNC Sky Lakukan Buyback Maksimal 10 Persen

Direktur Utama MNC Sky Vision Rudijanto Tanoesoedibjo mengatakan, RUPST perseroan menerima pengunduran diri Wakil Direktur Utama MNC Sky Vision, Handhianto Suryo Kentjono, Direktur Independen Effendi Budiman. Dua direktur lain yakni Robindon Haratua Panjaitan dan Salvona Tumonggor Situmeang juga mundur.

"Kami menyetujui untuk mengangkat bapak Yudha Wibawa selaku Wakil Direktur Utama menggantikan Hadhianto, bapak Ruby Budiman sebagai Direktur Independen. Kami juga mengangkat empat direktur baru yaitu Bapak Erwin Richard Andersen, Thane Jerrold Go, Parjan Rustam Lo, dan Freddy Royce Gultom," ujar Rudi di Jakarta, Rabu, 20 Mei 2015.

MNC Sky Vision Anggarkan Capex Rp1 Triliun di 2015

Rudi menuturkan, untuk menjaga pangsa pasar (market share) perseroan dalam RUPST juga diputuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2014. "Tahun ini tidak bagi dividen, kami akan gunakan untuk modal kerja tahun ini," katanya menambahkan.

Tahun ini PT MNC Sky Vision mencatatkan kerugian sebesar Rp154,73 miliar sepanjang 2014 atau turun dari periode 2013, di mana mengalami kerugian sebesar Rp486,98 miliar. Sementara, pendapatan yang diraih operator TV berbayar ini sepanjang 2014 sebesar Rp3,27 triliun atau naik 8,6 persen dibandingkan periode 2013 sebesar Rp3,01 triliun.

MNC Group Anggarkan Dana Investasi Rp30 Triliun

Beban pokok pendapatan naik jadi Rp2,88 triliun dari beban pokok pendapatan tahun sebelumnya Rp2,42 triliun. Laba kotor turun jadi Rp391,30 miliar dari laba kotor tahun sebelumnya yang Rp594,71 miliar. Kemudian, beban penjualan turun jadi Rp67,03 miliar dari Rp81,42 miliar dan rugi kurs turun jadi Rp168,41 miliar dari Rp635,96 miliar.

Rugi sebelum pajak turun jadi Rp189,82 miliar dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp590,19 miliar. Aset pereroan hingga akhir Desember 2014 mencapai Rp5,87 triliun turun dari jumlah aset per Desember 2013 yang Rp5,93 triliun.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya