Bursa Asia Bervariasi, Indeks Jepang Catat Rekor Baru

Bursa saham Jepang.
Sumber :
  • REUTERS/Issei Kato
VIVA.co.id
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
- Bursa di kawasan Asia dibuka bervariasi (
mixed
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
) pada perdagangan Kamis, 21 Mei 2015. Hal tersebut merespons sesi yang membosankan di Wall Street dan sentimen investor yang menunggu data ekonomi yang dikeluarkan China. 

Kinerja Pasar Modal Awal Kuartal III Lampaui Ekspektasi
Dikutip dari CNBC, indeks pembelian manager (PMI) akan dirilis HSBC China hari ini. Jajak pendapat Reuters memperkirakan PMI akan naik menjadi 49,3 poin bulan ini dari sebelumnya 48,9 poin, tapi di bawah perkiraan pemerintah China sebesar 50,1 poin. 

Proyeksi PMI tersebut menandakan sektor manufaktur negara raksasa ekonomi Asia tersebut tetap akan mengalami kontraksi meski ekonomi sebagian negara di kawasan mengalami peningkatan. 

Semalam, saham AS gagal menahan tingkat rekor dan ditutup menurun setelah rilis pertemuan The Federal Reserve (Fed) yang belum bisa mengonfirmasi ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga tahun ini.

Akibatnya, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,15 persen, sedangkan Standard & Poor 500 dan Nasdaq berakhir hampir stagnan. 

Indeks Nikkei Jepang mencapai skala puncak selama 15 tahun terakhir dibuka di level 20.264 poin. Hal tersebut didorong kinerja pertumbuhan ekonomi triwulan I yang lebih tinggi dari yang diperkirakan. 

Bursa Australia Standard  & Poor ASX 200 ikut terdorong sentimen positif Jepang dengan menguat O,2 persen dari perdagangan sebelumnya. Perdagangan ASX bergerak campuran antara emiten perbankan dan sumber daya kelas berat. 

Sementara itu indeks Kospi, Korea Selatan dibuka stagnan pada perdagangan hari ini. Saham perusahaan-perusahaan di negara tersebut melayang setelah penutupan tertinggi Rabu kemarin. 

Setelah  mengalami reli kenaikan selama dua hari lalu, saham Samsung Electronics mereda 0,2 persen, sementara Hyundai Motor dan Shinhan Financial kinerja sahamnya masing-masing surut 0,6 dan 1,5 persen pada pembukaan perdagangan hari ini. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya