Sumber :
- VIVA.co.id/Romys Binekasri
VIVA.co.id
- Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, hari ini mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa dan proyek New Priok serta terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id , menggunakan kapal Quicksilver VI dari Marina Batavia, presiden Bank Dunia didampingi oleh Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II atau Indonesia Port Corporation (IPC), R. J. Lino, serta jajaran manajemen Indonesia Port Corporation melihat secara langsung Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pelabuhan rakyat dan Pelabuhan Tanjung Priok.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
AIIB Mulai Cairkan Utang untuk RI US$216,5 Juta
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id , menggunakan kapal Quicksilver VI dari Marina Batavia, presiden Bank Dunia didampingi oleh Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II atau Indonesia Port Corporation (IPC), R. J. Lino, serta jajaran manajemen Indonesia Port Corporation melihat secara langsung Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pelabuhan rakyat dan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kami sangat mendukung upaya Bank Dunia dalam mengembangkan pelabuhan di Indonesia kawasan timur. Hal ini akan memantapkan rencana implementasi konsep maritim Indonesia untuk percepatan penurunan biaya logistik nasional," ujar Lino, di Tanjung Priok, Kamis 21 Mei 2015.
Rombongan presiden Bank Dunia meninjau kegiatan bongkar muat di kapal kayu dermaga pelabuhan rakyat. Setelah itu, rombongan menuju Pelabuhan Tanjung Priok dari Marina Batavia dengan melewati proyek New Priok dan berakhir di terminal penumpang pelabuhan Tanjung Priok.
Lino mengungkapkan, kunjungan yang dilakukan Bank Dunia tersebut dilakukan karena lembaga keuangan internasional itu tertarik berinvestasi untuk mendukung pembiayaan proyek pelabuhan perintis, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur.
Menurut dia, dengan mengunjungi Pelabuhan Priok, diharapkan Bank Dunia bisa melihat dengan jelas bagaimana pelabuhan rakyat dan pelabuhan utama yang dikelola di Indonesia.
Dengan demikian, dia menambahkan, diharapkan dapat membantu menentukan pelabuhan potensial yang perlu dikembangkan, dan pelabuhan mana yang perlu diprioritaskan pengembangannya untuk mendukung kemaritiman Indonesia. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami sangat mendukung upaya Bank Dunia dalam mengembangkan pelabuhan di Indonesia kawasan timur. Hal ini akan memantapkan rencana implementasi konsep maritim Indonesia untuk percepatan penurunan biaya logistik nasional," ujar Lino, di Tanjung Priok, Kamis 21 Mei 2015.
