Cuaca Dingin Lebih Mematikan daripada Panas

Badai Salju Terjang Amerika Serikat
Sumber :
  • REUTERS/Jim Young
VIVA.co.id
Jawaban Rasul Saat Diberi Pilihan Kekayaan atau Kematian
- Suhu udara yang dingin diperkirakan lebih berbahaya ketimbang cuaca panas. Bahkan menurut studi internasional, suhu dingin 20 kali lebih mematikan.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Temuan yang dipublikasi di jurnal
Tujuh Hal yang akan Terjadi Setelah Kematian
The Lancet ini menunjukkan kematian karena cuaca panas atau dingin, secara substansial, melebihi yang dihasilkan dari gelombang panas dan dingin. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa penyebab 74 juta kematian di 384 lokasi di 13 negara di dunia, termasuk Inggris.


"Banyak yang berasumsi jika cuaca ekstrem menjadi penyebab mayoritas dari kematian. Penelitian sebelumnya juga lebih fokus pada efek yang ditimbulkan gelombang panas ekstrem. Temuan kami, dari analisa banyak data, menunjukkan, mayoritas kematian dikarenakan suhu udara yang dingin," ujar DR. Antonio Gasparrini, seperti dikutip dari
Telegraph
, Kamis 21 Mei 2015.


Dalam studi tersebut diteliti sekitar 74.225.200 kematian antara 1985 sampai 2012, di 13 negara dengan cakupan iklim yang luas, mulai negara pemilik iklim dingin sampai subtropis. Negara-negara yang terlibat seperti Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Itali, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Taiwan, Thailand, Inggris dan Amerika.


Peneliti menggunakan beberapa data dalam temuan ini, seperti suhu rata-rata harian, rata-rata kematian, dan variabel lain, seperti kelembaban dan polusi udara. Data ini untuk menghitng suhu kematian minimum atau suhu optimal, dan untuk mengukur total kematian akibat suhu lingkungan non-optimal di setiap lokasi. Mereka kemudian memperkirakan kontribusi relatif cuaca panas dan dingin, mulai dari suhu tingkat sedang sampai ekstrim.


Sekitar 7,71 persen kematian diakibatkan temperatur yang tidak optimal. Hasilnya juga berbeda-beda di tiap negara, yakni berkisar tiga persen di Thailand, Brasil, dan Swedia, sampai sekitar 11 persen di Tiongkok, Italia dan Jepang. Sebanyak 7,29 persen kematian karena udara dingin. Sedangkan suhu panas hanya menyebabkan 0,42 persen kematian.


"Temuan kami ini lebih memberikan ukuran yang dibutuhkan agar bisa mengambil langkah untuk mengantisipasi bahaya yang diakibatkan cuaca," ujar Gasparrini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya