Kemendag Targetkan Ekspor Makanan Olahan US$8,9 Miliar

Ilustrasi Menyimpan Makanan
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Industri Makanan Kemasan Jawara di ASEAN
- Perhelatan sidang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Filipina, menjadi target promosi dan bisnis perdagangan makanan dan minuman yang dilakukan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan.

Laba Indofood Sukses Makmur Anjlok 24,8%

Apalagi, Filipina juga menggelar
Selain Chef, Ini Profesi Keren Lain di Industri Makanan
event khusus Asia's Ethnic Food & Ingredients Show 10th International Food Exhibition (IFEX) Philippines 2015, yang berlangsung 21-24 Mei 2015 di SMX Convention Center, Pasay City, Filipina.

"Paralel dengan APEC Summit, IFEX diharapkan mendapat
exposure
yang jauh lebih besar dari negara-negara anggota APEC, sehingga target ekspor makanan dan minuman senilai US$8,9 miliar bisa tercapai," kata Nus Nuzulia Ishak, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, seperti dikutip pada laman Kemendag, Kamis 21 Mei 2015.


Nus optimistis menggaet pecinta kuliner Indonesia di Filipina, sesuai target setelah sukses melakukan kegiatan yang sama di Kanada pada awal Mei 2015.


Tak hanya APEC, ungkap Nus, ASEAN juga menjadi target utama pasar makanan olahan Indonesia.


Seperti diketahui, pada tahun lalu, nilai ekspor makanan olahan Indonesia mencapai US$5,37 miliar, atau naik 12,72 persen dibanding tahun sebelumnya.


Dia menuturkan, lima negara tujuan utama ekspor makanan olahan Indonesia, tiga di antaranya adalah negara tetangga di ASEAN, yakni Malaysia, Filipina, dan Kamboja.


"Untuk itu, selain mempromosikan produk yang belum banyak dikenal pada calon mitra bisnis di ASEAN, kami juga harus memperkuat konsumsi produk makanan dan minuman Indonesia yang masuk ASEAN," ungkapnya.


Dia memaparkan, mengusung tema "Trade with remarkable Indonesia", paviliun Indonesia seluas 108 meter persegi memboyong 12 perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman.


Ada pun, 12 perusahaan itu di antaranya, PT Manohara Asri, PT Andalan Pesik International, PT TPS Food, dan PT Adasakti Daya Asoka. Selain itu, PT Mushroom Factory Indonesia, PT Dolphin, PT IkaFood Putramas, PT Mayora Indah, PT Kalbe, PT Indofood, PT Garuda Food, dan PT Sinar Sosro.


Dia mengungkapkan, makanan yang dipamerkan antara lain kacang panggang, kopi dan teh, jamur, biskuit, mi instan, saus, bumbu masak, wafer, cokelat, minyak goreng, produk-produk rendah gula, hingga waralaba restoran.


Filipina adalah negara pengimpor makanan olahan ketiga Indonesia. Ekspor makanan olahan ke Filipina tumbuh 11,02 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir, dengan nilai US$502,9 juta pada 2014.


Ekspor makanan olahan ke Filipina pada 2014, didominasi oleh kopi instan senilai US$199,21 juta. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya