- ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id - Pemerintah disinyalir akan menerima pinjaman yang ditawarkan oleh Bank Dunia sebesar US$11 miliar.
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menilai, pinjaman tersebut memiliki bunga yang relatif rendah. Dia pun menambahkan, tawaran pinjaman tersebut hanya akan dialokasikan sesuai dengan kebutuhan.
"Itu kan disediakan ceiling dan plafon. Kita pakainya sesuai kebutuhan. Itu kan masih 3-4 tahun ke depan. Bukan tahun ini," ujar Bambang saat ditemui usai jumpa pers di Gedung Djuanda, Jakarta Pusat, Kamis 21 Mei 2014.
Sebelumnya, Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, menawarkan dana pinjaman sebesar US$11 miliar untuk pendanaan baru hingga empat tahun ke depan kepada Indonesia, saat menemui Presiden Joko Widodo.
Rencana pendanaan tersebut terdiri atas US$8 miliar dari Bank Dunia melalui Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan atau (IBRD) dan US$3 miliar dari International Finance Corporation (IFC) dan Multilateral Investment Guarantee Agency (MITA).
Laporan: Chandra Asmara/Jakarta
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
Sisanya, akan minta anggaran dari APBN.
