Kenaikan Suku Bunga AS Diragukan, Wall Street Terdongkrak

Bursa Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta) ditandai menguatnya indeks Standard & Poor (S & P) yang mecetak rekor. Kinerja positif Wall Street itu juga didorong aksi taruhan investor bahwa suku bunga acuan Bank Sentral AS, The Federal Reserve (Fed) tidak akan dinaikan sesuai jadwal pada Juni mendatang. 

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Dikutip dari Reuters, Jumat 22 Mei 2015, terdongkraknya harga minyak dunia juga direspon positif oleh pasar keuangan Amerika. Investor melihat kenaikan itu menandai banjir pasokan minyak global sudah mulai mereda. 

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Sementara itu, pelemahan dolar membuat cadangan devisa AS menurun. Perdagangan melemah di banyak pasar keuangan Amerika Utara menjelang pidato Gubernur The Fed, Janet Yallen, yang akan mengumumkan kebikakan tersebut. 

Sebagian pejabat Fed percaya terlalu dini untuk mulai kenaikan suku bunga bulan depan, meskipun sebagian besar merasa perekonomian AS sudah mengalami perbaikan. Hal itu merupakan hasil dari rapat kebijakan April lalu.

Indeks S & P 500 naik 4,97 poin, atau 0,23 persen berakhir pada 2,130.82 poin, mengalahkan rekor penutupan sebelumnya sebesar 2,129.2 Senin. Diikuti, Nasdaq Composite yang naik 19,05 poin .IXIC, atau 0,38 persen, ke 5,090.79.

Sedangkan, Dow Jones Industrial Average .DJI pada dasarnya datar, namun berakhir naik 0,34 poin di 18,285.74. 

Menurut BATS Global Markets, sekitar 5,6 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada penutupan perdagangan ini, di bawah rata-rata 6,3 miliar bulan ini. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya